Minggu, 17 April 2016

nyamuk penyebar viruszika

Nyamuk penyebar virus Zika

Kabar24.com, JAKARTA - Negara-negara di Asia Tenggara mulai mewaspadai virus Zika yang ditularkan lewat nyamuk.
Malaysia mengatakan penyakit itu begitu masuk bisa "menular cepat", namun Thailand tampaknya menentang arus dengan hanya sedikit kasus dalam setahun.
Zika yang dikaitkan dengan cacat lahir akut, termasuk bayi lahir dengan kepala terlalu kecil, menyebabkan kekisruhan di Brazil dan pemerintah setempat mengerahkan lebih dari 200 ribu tentara untuk membasmi nyamuk.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, Kamis bahwa virus itu "menyebar dengan pesat" dan bisa menginfeksi hingga 4 juta orang di Amerika.

Tidak ada pengobatan maupun vaksin untuk virus ini.

Di Thailand, sejauh ini pada 2016 baru melaporkan satu kasus. Penyebaran Zika kemungkinan rendah, kata pejabat, sebagian karena akses kesehatan yang lebih baik dan karena wilayah Thailand lebih kecil.
"Thailand merupakan negara berukuran sedang dengan sistem kesehatan yang bagus dan fasilitas kesehatan yang mudah diakses," kata Direktur Jendral Departemen Pengendalian Penyakit Amnuay Gajeena kepada Reuters.
Thailand mendeteksi kasus Zika pertama pada 2012 dan mencatat rata-rata lima kasus per tahun, menurut catatan Kementerian Kesehatan Masyarakat.
Kriengsak Limkittikul, asisten profesor pada Fakultas Kedokteran Tropis Universitas Mahidol, di Bangkok, mengatakan, tidak ada informasi mencukupi mengenai Zika, namun ini "hanyalah masalah waktu" sebelum lebih banyak kasus dilaporkan.
Thailand mengonfirmasikan satu kasus infeksi virus tersebut pada 2016. Sebelumnya pada bulan ini, Taiwan melaporkan satu kasus infeksi Zika pada seorang pria dari Thailand utara.
WHO mengatakan, Minggu, penyebaran cepat Zika di Amerika diakibatkan kekurangan kekebalan tubuh di kalangan populasi yang sebelumnya tidak pernah terpapar virus tersebut.
Amnuay mengatakan tidak ada bukti teknis penyebaran kekebalan tubuh di Thailand namun individu yang terpapar virus itu akan mengembangkan antibodi seperti halnya denganviruslain.
Virus Zika menyebar melalui nyamuk Aedes aegypti -penular penyakit demam berdarah, demam kuning dan penyakit-penyakit tropis lain.
WHO untuk kawasan Pasifik Barat di Manila mengatakan sepanjang nyamuk Aedes aegypti berkembang di kawasan ini, bisa diantisipasi bahwa virus itu akan muncul.
Kementerian Kesehatan Malaysia mengatakan Zika belum terdeteksi. "Jika virus ini masuk melalui warga Malaysia yang terinfeksi atau oleh pelancong ke Malaysia, bisa menyebar dengan cepat," kata Wakil Direktur Jendral Kementerian Kesehatan Malaysia, Lokman Sulaiman.
Negara tetangga Singapura tidak mendeteksi adanya infeksi Zika namun pemerintah mengatakan ada risiko tinggi penularan jika virus itu diimpor ke Singapura yang merupakan pusat pariwisata kawasan.
Di Pasifik Barat, Zika pertama kali dilaporkan di Mikronesia pada 2007. Penyakit ini pertama dilaporkan di Polinesia Prancis pada Oktober 2013, dan sejak itu, sejumlah negara di Kepulauan Pasifik melaporkan kasus sama, termasuk Kaledonia Baru, Kepulauan Cook, Kepulauan Solomon, Vanuatu, Fiji, dan Samoa.
Di Australia, laman nasihat perjalanan Kementerian Luar Negeri Australia mengatakan, tidak ada laporan mengenai kasus Zika.
Harian New Zealand, Herald, melaporkan, Jumat, seorang warga setempat dilarikan ke rumah sakit dengan gejala terkait virus Zika.
Kementerian Kesehatan mengatakan telah menerima sembilan pemberitahuan mengenai kasus Zika pada 2016, demikian dilaporkan harian tersebut.
Seluruhnya pernah mengunjungi Kepulauan Pasifik dan delapan di antaranya sudah sembuh.


Senin, 22 Februari 2016

Bab VI. Disertasi

abstrak sementara diproses

kesimpulan dan saran-saran

lampiran

penguji eksternal

Ekologi Kesehatan Lingkungan

A.      Pengertian Kesehatan
Menurut UU No.23 tahun 1992 KESEHATAN adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social ekonomis.
Kesehatan meliputi :
1.       kesehatan badan : bebas dari penyakit, semua organ tubuh berfungsi sempurna.
  1. kesehatan jiwa : dibagi menjadi 3 yaitu:
a.      pikiran : berpikir runtut, positif, dan dapat diterima oleh akal sehat.
b.      Emosi : bisa mengekspresikan emosinya
c.       Spiritual : bisa mengekspresikan rasa syukurnya terhadap Tuhan
  1. kesehatan social : bisa berinteraksi dengan orang lain
  2. kesehatan ekonomi : dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.
Misal : Anak-anak : sekolah
Dewasa : mencari nafkah
Lansia : mengisi waktu luang dengan mengikuti suatu kegiatan
B.      Pengertian Lingkungan
Lingkungan yaitu segala sesuatu yang ada disekitar kita.
Menurut UU.RI No. 23 tahun 1997 LINGKUNGAN adalah kesatuan ruang dengan dsemua benda, daya, keadaan, makhkuk hidup termasuk manusia dan prilakunya yang mempengaruhi prikehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya.
KOMPONEN LINGKUNGAN
Menurut Leopold :
1.       Komponen fisik dan kimia. Contoh fisik : batu, pasir, kayu, besi dll. Kimia : air, udara, sinar matahari
2.       Komponen hubungan ekologi. Hubungan antar manusia dengan lingkungan sekitar baik hidup maupun mati
3.       Komponen social. Hubungan antar manusia dengan manusia
4.       Komponen biologis. Hubungan antara manusia dengan makhluk hidup lainnya.
Menurut G Meluya Howe :
1.       Lingkungan Internal, Lingkungan yang terjadi secara alami
2.       Lingkungan Ekstrnal, Lingkungan yang terjadi akibat campur tangan manusia Lingkumgan juga dapat dibagi tergantung kebutuhan
1.       Lingkungan biotic dan abiotik
2.       Lingkungan alami dan buatan
3.       Lingkungan prenatal dan postnatal(sebelum dan sesudah kelahiran)
4.       Lingkungan biofisis dan psikososial
5.       Lingkungan air, udara, tanah, biologis, social
C.      Pengertian Kesehatan Masyarakat
Menurut Winslow 1920 KESEHATAN MASYARAKAT yaitu: ilmu atau kiat untuk
1.       Mencegah penyakit
2.       memperpanjang harapan hidup
3.       meningkatkan kesehatan dan efisiensi masyarakat
melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk :
1.       Kesehatan lingkungan
2.       Pengendalian penyakit menular
3.       Pendidikan hygiene perseorangan
4.       Mengorganisir pelayanan medis dan perawatan
5.       Membangun mekanisme social menikmati hidup
D.      Pengertian Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat.
l  Hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia. (Walter R. Lym)
l  Sebagai suatu ilmu dan ketrampilan yang memusatkan perhatiannya pada usaha pengendalian semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan menimbulkan atau akan menimbulkan hal-hal yang merugikan perkembangan fisiknya, kesehatannya ataupun kelangsungan hidupnya (WHO).
l  Ilmu kesehatan lingkungan berkisar pada usaha manusia mengelola lingkungan sedemikian rupa, sehingga derajat kesehatan manusia dapat lebih ditingkatkan.
l  Ilmu yang merupakan cabang dari ilmu kesehatan masyarakat yang lebih menitikberatkan perhatiarrnya pada perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian dan penilaian dari semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan ada hubungan atau berhubungan dengan perkembangan fisik, kesehatan ataupun kelangsungan hidup manusia, sedemikian rupa sehingga derajat kesehatan dapat lebih ditingkatkan.
E.       Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (”habitat”) dan logos (”ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
F.       Pengertian Hygiene
Hygiene Ialah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan kesehatan tersebut, serta membuat kondisi lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan.
Upaya Hygiene ialah untuk Melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan manusia (perseorangan ataupun masyarakat), sedemikian rupa sehingga berbagai faktor lingkungan yang tidak menguntungkan tersebut tidak sampai menimbulkan gangguan terhadap kesehatan.
G.     Pengertian Sanitasi
Sanitasi Ialah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap pelbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Lebih mengutamakan usaha pencegahan terhadap berbagai faktor lingkungan, sedemikian rupa sehingga munculnya penyakit dapat dihindari.
Usaha sanitasi yaitu Suatu usaha untuk menurunkan jumlah bibit penyakit yang terdapat dalam bahan-bahan yang terdapat pada lingkungan fisik manusia sedemikian rupa sehingga derajat kesehatan manusia dapat terpelihara dengan sempurna.
H.     Perbedaan Antara Hygiene Dan Sanitasi
l  Hygiene lebih mengarahkan aktivitasnya kepada manusia (individu ataupun masyarakat),
l  Sanitasi lebih menitikberatkan pada faktor-faktor lingkungan hidup manusia.

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar belakang
         Permasalahan lingkungan hidup, atau secara pendek lingkungan, mendapat perhatian yang besar di hampir semua negara. mi terutama terjadi dlam dasawarsa 1970-an setelah diadakannya Konperensi PBB tentang Lingkungan Hidup di Stokholm dalam tahun 1972. Konperensi itu terkenal pula sebagai Konperensi Stokholm. Han pembukaan Konperensi itu, tanggal 5 Juni, telah disepakati sebagai Han lingkungan Hidup Sedunia. Dalam Konperensi Stockholm telah disetujui banyak resolusi tentang lingkungan hidup yang digunakan sebagai landasan tindak lanjut. Salah satu di antaranya ialah didirikannya badan khusus dalam PBB yang ditugasi untuk mengurus permasalahan Iingkungan, yaitu United Nations EnvironmentalProgramme, disingkat UNEP. Badan mi bermarkas besardiNairobi,Kenya.DiIndonesia perhatian tentang lingkungan hidup telah mulai muncul di media massa sejak tahun 1960-an. Pada umumnya berita itu berasal dan dunia barat yang dikutip oleh media massa kita.
Dalam bulan September 1972, Universitas Padjadjaran telah mendirikan Lembaga Ekologi sebagai tindak lanjut Seminar tersebut. Alasan mengapa lembaga itu tidak disebut Lembaga Penelitian Lingkungan Hidup, ialah karena yang menjadi perhatian bukanlah lingkungan hidup itu sendiri, melainkan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Uraian di atas menunjukkan dengan jelas permasalahan lingkungan bukanlah hal yang baru. Permasalahan itu ada sejak bumi itu lahir, apabila kita meninjaunya secara luas dan bukannya antroposentris. Kita lihat pula bumi itu tidaklah statis, melainkan dinamis dan dengan terus menerus mengalami perubahan. Kini pun perubahan itu masih terus berlangsung. Kontinen-kontinen bergerak, gempa bumi terjadi, gunung berapi meletus, angin taufan mengamuk, serta musim kemarau dan musim hujan yang abnormal terjadi. Perubahan itu hanyalah sebagian saja yang disebabkan oleh manusia.
Dengan denikian makin majunya teknologi masalah lingkungan antropogcnik, vaitu yang disebabkan oleh manusia, makin hesar, teknologi komunikasi pun makin maju. Dengan kemajuan teknologi komunikasi, informasi tentang permasalahan lingkunagan meyebar dengan luas dan cepat kesegala penjeru dunia. Faktor yang sangat penting dalam permasalahan lingkungan ialah besarnya populasi manusia. Dengan pertumbuhan populasi manusia yang cepat, kebutuhan akan pangan, bahan bakar, tempat pemukiman dan lain kebutuhan serta limbah domestik juga bertarnhah dengan cepat.
Orang beranggapan pula, permasalahan lingkungan menjadi besar karena kernajuan teknologi. Anggapan ini hanyalah benar sebagian saja. Dihandingkan dengan gejala alam, misalnya letusan gunung, gempa bumi, tofan dan gelombang pasang (tsunmnn), teknologi manusia hanyalah kecil. Misalnya, letusan Gunung Krakatau dalarn tahun 1883 diperkirakan ekuivalen dengan 21.500 born atom Hiroshima. Material yang dilontarkan ke bar dalarn letusan itu banyaknya 40 juta ton. Dibandingkan dengan truk yang berkapasitas 5 ton, untuk mengangkutnya akan diperlukan 8 juta truk. Letusan Gunung Tambora di Sumbawa dalam tahun 1815 lebih hebat lagi. Seandainya material yang dilontarkan ke luar harus diangkut dengan truk berkapasitas muat 5 ton, akan di[perlukan  40 juta truk Tahun 1816 di daerah beriklim seclang dikenal sebagai tahun tanpa musim panas, karena debu Gunung Tambora menutupi sinar matahari. Orang yang meninggal karena letusan itu lebih dari 90.000 orang. Sebuah bendungan yang menciptakan waduk seluas 10.000 hektar sudah dianggap besar. Tetapi letusan Gunung Tangkubanperahu, atau embrionya, dalam kaldera Gunung Sunda purba, telah menyurnbat Sungai Citarum dan mengakibatkan terbentuknya danau raksasa yang menggenangi seluruh dataran tinggi Bandung. Seandainya pada waktu ito kota Bandung telab ada, praktis seluruh kota akan tenggelam. Demikian pula Danau Toba yang besar itu terbentuk oleh letusan gunung yang dalam geologi terkenal dengan istilah Tumor Batak. Letusan ini telah menyemburkan 1500-2000 km3 material ke udara. Walauptun demikian teknologi tidak boleh kita abaikan, karena memang merupakan faktor penting dalam permasalahan lingkungan. Bahkan perang nuklir yang besar dapat memnnsnahkan kehidupan di bumi ini.

permasalahan tersebut, misalnya pencemaran, kerusakan hutan clan kepunahan tumbuhan clan hewan. Kenyataan menunjukkan terjadinya evolusi organisme hiclup clan yang sederhana ke yang kompleks. Dalam evolusinya manusia pun menunjukkan kemajuan dalam kepandaiannya dan jumlah populasinya bertambah terus. Karena itu tentulah dalam lingkungari 1w ada faktor yang merangsang dan memtingkinkan perkembangan otak manusia, sehingga marnisia purba yang pnimiitif menjacli rnanusia modern dengan kebudayaan yang tinggi. 

2.      Kecenderungan perhatian tentang lingkungan hidup
Perhatian yang besar terhaclap lingkungan hiclup dimulai clalam clasawarsa 1950-an sebagai akihat terjaclinya masalah lingkungan yang di jimbu I kan oleh penggu naan teknologi modern clan yang clirasakan mertigikan orang. Pada wakw iw banyak kota besar, misalnya Los Angeles, niengalami masalah asap yang rnenyerupai kabut, yang disebut smog. Selimut asap itil berasal dan mobil dan pabnik yang mengalami reaksi kimia waktu terkena sinar matahari. Tak lama setelah buku “Musim Semi yang Sunyi” itu terbit, dunia dihebohkan oleh penyakit baru yang mengerikan yang menyerang manusia clan hewan di Teluk Minamata, Jepang. Manusia yang terserang menderita sakit dengan gerakan yang tak terkontrol. Banyak penderita yang mengalami kematian. “Ikan mengambang di permukaan laut, burung jatuh dan udara dan ayam, anjing, babi serta musang merijadi gila,” demikianlah laporan dan Minamata. Penyakit baru dan aneh itu kemudian terkenal dengan nama penyakit Minamata. Ada pula laporan penyakit baru lain, itai-itai, juga di Jepang.
Meskipun adanya bahaya yang mengancam dan efek rumab kaca, hujan asam dan kerusakan lapisan ozon, namun perhatian diinia terhadap lingkungan masih tetap dikalahkan oleh eriergi dan masalah ekonomi. Apabila terjadi kesulitan dalam ekonorni pada umumnya dan energi pada khususnya, I nvestasi dalam II ngknnganlah yang pertama kali dikurangi. Unwngnya usaha dalarn bidang energi, aniara lain menaikkan efisiensi periggunaan energi, akan pula mempunyai dampak positif terhadap lingkungan. Demikian pula apabila ekonomi dunia dapat diperbaiki, khususnya di negara sedang berkembang, kemampuan untuk memelihara dan memperbaiki kerusakan lingkungan juga akan naik. Nampaknya inilah strategi yang dilakukan oleh Komisi Sedunia tintuk Lingkungan dan Pembangunan (World commission on Environment and Development) yang diketuai oleh Bruncitland, Perclana Menteri Norwegia. Dekiarasi Rio mengandung prinsip-prinsip kesepakatan. Dalam Dekiarasi dinyatakan bahwa tujuan KIT Bumi ialah untuk mengembangkan kemitraan global baru yang adil. Dekiarasi itu menyatakan bahwa manusia adalah pusat perhatiani pembangunan berkelanjutan. Hal mi menunjukkan dengan jelas pandangan antroposentris Dekiarasi Rio. Sifat antroposentnis mengandung bahaya tidak dapat tercapai nya pembangu nan berkelanju tan.

BAB II
EKOLOGI
1.      Arti ekologi
lnti permasalahan lingkungan hidup aclalah hubungan mahluk hidup, khususnva manusia, dengan lingkungan hidupnya. Ilmu tentang hubungan timbal halik mahiuk hidup dengan lingkungan hidupnva disehut ekologi. Istilah ekologi pertarna kali digunakan oleh I-Iaeckcl, scorang ahli ilmu hayat, dalam pertengahan dasawarsa 1860-an. Istilah ekologi berasal dan bahasa Yunani, vaitu oil’o,s yang berarti rurnah dan logos yang berarti ilmu. Karena itu secara harfiah ckologi berarti ilmu tentang mahiuk hidup dalam rumahnva atau dapat cliartikan juga sehagai ilmu tentang rurnah tangga mahiuk hidup. Ekologi dan ekonorni mmpunyai banak persamaan. Flanya saja dalarn ekologi mata uang yang dipakai dalam transaksi bukanlah uang rupiah atau dollar, melainkan materi, dncrgi, dan informasi. Arus materi, energi, dan informasi dalam suatu komunitas atau antara beherapa komunitas mendapat perhatian utama dalarn ekologi, seperti hainva arus uang dalam ekonomi.
2.      Konsep ekosistem
Keteraturan ekosistem menunjukkan, ekosistem tersebu: ada dalam suatu keseimbangan tertentu. Keseimbangan it tidaklah bersifat statis, melainkan dinamis. Ia selalu berubah-ubah. Kadang-kadang perubahan itu besar, kadangkadang kecil. Perubahan itu dapat terjadi secara alamiah. maupun sebagai akibat perbuatan manusia. Dalam bab I telah diuraikan keadaan bumi selalu berubah-ubah. Kandungan CO2 dan 02 dalam udara, iklimnya, gunungnya, flora dan faunanya tidaklah tetap. Dalam skaia yang kecil kita lihat pada Gunung Krakatau. Setelah letusannya yang amat dahsyat dalam tahun 1883, kehidupan di pulau itu dapat dikatakan terhapus. Dan penelitian yang dilakukan secara berulang dalamjangka panjang, dapatlah diketahui kehidupan kembali lagi. Mula-mula terdapat tumbuhan tingkat rendah, seperti lumut dan paku-pakuan. Keniudian tumbuhan tingkat tinggi. hoses ini disebut suksesi (Gambar 2.1). Jadi dengan adanya letusan Ounung Krakatau itu keseimbangan telah berubah sama sekali. Di dunia yang fana ini tak ada yang lestari atau kekal: hutan tumbuh dan hancur, gunung dan pulau terbentuk dan Icnyap, iklim berubah dan permukaan laut naik dan turun. jjti dapat membuat batas ekosistem yang kecil atau besar. Suatu akuarium,. misalnya, dapatlah kita anggap Sebagai suatu ekosistem. Sebuah hutan yang luasnya beberapa puluh ribu hektar merupakan juga suatu ekosistem. Demikian pula seluruh bumi mi dapat dianggap sebagai ekosistern yang besar. Dalam hal akuarium, ekosistem itu terdiri atas ikan, tumbuhan air, dan plankton yang terapung dan melayang dalam air sebagai komponen mahiuk hidup, serta pasi, air, mineral, dan oksigen yang terlarut dalam air sebagai komponen takhidup. Kita lihat adanya keteraturan dalam ekosistem akuarium itu. Suatu ekosistem dapat dibagi dalam beberapa sub-ekbsistem. Misalnya, ekosistem bumi kita dapat dibagi dalam sub-ekosistem lautan, sub-ekosistem daratan, sub-ekosis.
3.      Materi
Tubuh kita, hewan, tumbuhan, batu dan lain-lain tersusun oleh mated. Materi itu terdiri dan unsur kimia, seperti karbon (C), hidrogen (H), oksigen (0), nitrogen (N), dan fosfor (1?). Huruf dalam kurung ialah singkatan yang dipakai sebagai lambang unsur yang bersangkutan di dalam ilmu. Jumlah unsur alamiah ada 89. Di samping itu terdapat unsur yang dibentuk di dalam laboratorium, antara lain Californium (Cf), Einsteinium (Es ), Fermium (Fm) dan          Lawrencium (Lw). Unsur-unsur kimia berkombinasi embentukmolekul. Misalnva, molekul gas oksigen terdiri atas dua atom 0 (02) clan molekul air terdiri atas dua atom H dan satu atom 0 (H2 0). Ada molekul yang lebih kompleks. Misalnya, molekul gula tebu terdiri atas            12 atom C, 22 atom H dan 11 atom 0 (C12 H22 Molekul protein lebih kompleks  lagi. Materi yang kita butuhkan untuk menyusun tubuh kita, clan kita dapatkan dan makanan kita. Materi dalam makanan itu lokal berbentuk karbohidrat, lemak, protein dan lain-lain. Kecuali untuk menyusun tubuh kita, makanan itujuga mengandung pat zat yang diperlukan untuk mengatur proses kimia yang ter 21f jadi dalam tubuh kita, yaitu yang disebut njietabolisme. Zat ini ialah, antara lain, vitamin dan mineral tertentu. Bersamaa denganmateri,danmakanankitadapatkanjugaenergi.
Materi mengalir dan mata rantai makanan yang satu ke mata rantai yang lain. Jika mahiuk mati, tidak berarti aliran ing materi terhenti, melainkan mahluk yang mati menjadi ma- sal- kanan mahluk lain. Misahya, bangkai hewan “dimakan” ibi, oleh jasad renik, seperti bakteri dan jamur, dalam proses )ut pembusukan. Dalam proses mi sebagian bangkai itu digunalu- kan untuk menyusun tubuh jasad renik. Sebagian lagi ter rt urai menjadi gas, cairan, dan mineral. Salah satu gas yang terbentuk ialah CO2. Gas CO2 kemudian digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis.
4.      Energy
Energi kita perlukan untuk melakukan kerja. Dengan lain perkataan tanpa energi kita tidak dapat melakukan kerja. Berjalan kaki dan menimba air adalah contoh kerja. Memhangun dan memelihara rumah adalah juga kerja. Vaktu anak tumbuh, tersusunlah materi menjadi tubuh anak, Sehingga tubuh itu menjadi besar. Selama hidup kita, ada bagian tubuh yang luka dan sd yang mati. Tubuh yang luka harus disembuhkan dan sel yang mati diganti dengan sel baru. Penyembuhan luka dan penggantian sel merupakan pemeliharaan tubuh yang harus dilakukan secara terusmenerus. Pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh juga harus dilakukan secara terus-menerus. Pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh itu juga merupakan kerja. Karena itu untuk dapat hidup kita harus mendapatkan energi dengan terusme neru S. Energi tidak dapat kita lihat. Yang terlihat ialah efek energi tersebut. Misalnya, kita menggunakan energi untuk mendorong sebuah benda. Energi yang terpakai tidak nampak. Yang nampak ialah benda itu telah berpindah ternpat. Demikian pula bensin mengandung energi. Tetapi energinya itu sendiri tidak nampak.
5.      Hukum termodinamika
Hukum termodinamika ialah hukum alam tentang energi. Ada dua hukum yang perlu kita perhatikan, yaitu hukum termodinamika I dan hukum termodinamika II. Hukum termodinamika I menyatakan, jumlah energi dalam alam semesta adalah konstan. Artinya jumlah energy itu tidak dapat bertambah atau berkurang. Hukum  termodinamika rnenyataian energi yaitu adalah  seluruhnya dp dipakai ni irlakul:ar ce e- k i itu waktu kita c !gtinakn tiei1 untu. iJ-. a eila, kita tidak i gkin hleneapai efisiensi si iic ‘a, kalau kita nenunakan bensin sebanyak n- energi untuk nemutar mesin, hasil kerja neer In kurang dan 1000 eat’ian energi. Bagian energi yaiw ti dapal dipakai untuk uielakukan keija disebut entropi. P proses penggunaan eneigi yang bersifat tidak terbalikka: maka entropi alamcaya bertarnbah. Dalam rantai makaian. di materi dan energi mengalin dan mahiuk yang dimakan ke mahiuk yang memakan. Tetapi berbeda dengan materi yang ik mempunyai aliran berupa daur, arus energi bersifat saw r- arah. Energi berasai dan matahari niasuk ke dalarn dunia ill in dup melalui proses fotosintesis oleh tumbuhan dan kehur  lagi ke dunia takhidup sebagai panas.
6.      Adaptasi
Mahiuk hidup dalam batas tertentu mempunyai kelenturan. Kelenturan mi memungkinkan mahiuk itu untuk menyesuaikan din dengan lingkungannya. Penyesuaian din itu secara umum disebut adaptasi. Kemampuan adaptasi mempunyai nilai untuk kelangsungan hidup. Makin besar emampuan :ar adaptasi, makin besar kementakan kelangsungan hidup ing suatu jenis. Dengan kemampuan adaptasi yang besar, suatu ing jenis dapat menempati habitat yang beraneka. Manusia )er- adalah contoh jenis mahluk yang mempunyai kemampuan an adaptasi yang sangat besar. Hampir semua jenis habitat ng- dihuni oleh manusia. Dan daerah pantai sampai pada peguva nungan Andes yang tinggi, dan daerah hutan tropis yang panas dan lembab sampai pada gurun pasir yang panas dan all- kering, serta daerah arktik yang dingin her-es, terdapat penghuni manusia. Dengan kemampuan adaptasinya yang sangat ula besar, populasi manusia terus bertambah dan menduduki er- habitat baru. Dalam proses mi manusia telah mendesak ian banyak jenis mahluk hidup yang lain dan menyebabkad am banyak jenis punah. bih Adaptasi dapat terjadi dengan beberapa cara. Adaptasi dapat melalui proses fisiologi. Misalnya, orang yang hidup a. di daerah yang tercemar oleh limbah domestik, dalam tuian buhnya berkembang kekebalan terhadap infeksi muntah sar berak. Mereka mandi dan berkumur dengan air yang terceing mar dan bahkan minum air yang tercemar. Tetapi mereka Se- tidak menjadi sakit. Kekebalan itu tidaklah bersifat mutlak, ak sehingga ada juga yang menjadi sakit.
Hewan, tumbuhan dan jasad renik juga mempunyai kemampuan adaptasi. Misalnya, padi gogo teradaptasi pada lahan kering dan padi sawah pada lahan yang tergenang. Adaptasi pada hewan, tumbuhan dan jasad renik dapat terjadi juga dengan proses fisiologi, morfologi dan kelakuan.
7.      Evolusi
Evolusi yang melahirkan berjenis-jenis mahiuk di bumi sangatlah menarik untuk dipelajari untuk ilmu peng tahuan, teknologi dan keselamatan manusia. Di dalamny4 tersimpan rahasia dan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Individu dalam populasi suatu jenis mempunyai sifat yang berbeda-beda. Individu itu hanyalah sama secara ratarata saja. Perhatikan segenggam biji kedele. Biji dapat digolongkan dalam golongan kecil sekali, kecil, sedang, besar dan besar sekali. Jumlah biji yang kecil sekali dan besar sekali jumlahnya sedikit. Biji yang sedang, jumlahnya paling banyak. Deinikian pula dalam suatu populasi nyamuk malaria, ada individu yang sangat peka terhadap racun DDT, ada yang kenekannya sedang dan ada yang tahan terhadap DDF. Yang sangat peka dan tahan terhadap DDT jumlahnya sedikit. Yang kepekaannya sedang jumlahnya banyak. Jika populasi itu disemprot dengan DDT dengan dosis rendah, hanya sedikit nyarnuk yang mati. Jika dosis dinaikkan, makin banyak yang mati. iiengan dosis DDT yaxg tinggi, individu yang tahan terhadap DDT tidak mati. Jumlahnya hanyalah sedkit, Tetapi nyamuk mi berkembang biak dan melahirkan keturunan yang tahan terhadap DDT. Terjadilah populasi baru nvamuk yang tahan terhadap DDT.

BAB III
LINGKUNGAN HIDUP
1.      arti lingkungan hidup
Di bumi manusia tidak sendirian, melainkan bersama mahiuk lain, yaitu tumbuhan, hewan dan jasad renik. Mahluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia, melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. k. Tanpa mereka manusia tidaklah dapat hidup. Kenyataan INI dengan mudah dapat kita lihat dengan mengandaika di bumi INI tidak ada tumbuhan dan hewan. Dan manakah kita mendapatkan oksigen dan makanan? Sebaliknya se; andainya tidak ada manusia, tumbuhan, hewan dan jasa. Ia renik akan dapat melangsungkan kehidupannya, seperti terlihat dan scjarah bumi sebelum ada manusia. Karena itu anggapan bahwa manusia adalah mahluk yang paling berkuasa sebenarnya tidaklah betul. Seyogyanya kita menyadan bahwa kitalah yang membutuhkan mahiuk hidup yang lain untuk kelangsungan hidup kita dan bukannya mereka ia yang membutuhkan kita untuk kelangsungan hidup mereka. Karena itu sepantasnyalah kita bersikap lebih merendahkan din. Sebab faktor penentu kelangsungan hidup kita tidaklah di dalam tangan kita, sehingga kehidupan kita sebenarnya amat rentan.

2.      mutu lingkungan hidup
Pengertian tentang mutu Iingkungan sangatlah penting, karena ia merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan. Perbineangan tentang lingkungan pada dasarnya adalah perhincangan tentang mutu lingkungan. Namun dalam perbincangan flu apa yang dimaksud dengan mutu Iingkungan tidaklah jelas, karcna tidak diuraikan secara eksplisit. Mum Iingkungan hanvalah dikaitkan dengan masalah lingkungan, misalnya pencemaran, crosi dan banjir. Dengan lain perkataan mutu lingkungan itn diuraikan secara negatif, yaitu apa yang tidak kita kehendaki, sepcrti misalnya air tercemar. Agar kita dapat mengelola Iingknngan dengan baik, kita tidak saja pcrlu mengetahui apa yang tidak kita kehendaki, melainkan juga apa yang kita kehendaki. Dengan demikian kita dapat mcngctahui ke arah mana lingkungan itu ingin kita kembangkan untuk mcndapatkan mutu yang kita kehendaki. Eliminasi hal yang tidak kita kehendaki, belum tentu menghasilkan lingkungan dengan mutu yang kita inginkan. Misainva, bila suatu ruangan dengan dinding yang berwarna mcrah dianggap sehagai lingkungan yang tidak baik dan warna biru adalah yang balk, eliminasi warna mcrah tidaklah a priori menghasilkan ruangan yang berwarna him. Untuk mendapatkan mutu yang kita kchcndaki itu secara eksplisit haruslah kita nyatakan keinginan kita untuk mendapatkan ruangan dengan dinding hiru tersehut.
Tidaklah mudah untuk menentukan apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan, olch karena persepsi orang terhadap maw lingkungan berbeda-heda. Dalam hidupnya orang selalu berusaha untuk pertamatama memenuhi kebutuhan dasarnya, apapun yang diartikannya pada keadaan dan waktu itu. Mutu hidupnya sangatlah tergantung pada pemenuhan kebutuhan dasarnya. Makin baik kebutuhan dasar itu dipenuhi, makin balk pula mutu hidupnya. Mutu hidupnya itu sering dapat dipertinggi lagi, apabila kebutuhan hidup yang tidak esensiai dapat pula dip enuhi. Akan tetapi apabila kebutuhan dasar tidak dapat dipenuhi, pemenuhan kebutuhan yang tidak esensial tidaklah banyak artinya. Pcng lolaan lingkungan untuk mcndapatkan kondisi upada- timum, didasarkan pada p in Ltiici ii cilitung rugi. Orang rus- bcrscdia untuk mcngurcmgi itau nicngorl)ankaii suatu kesag- untungall iiiituk mcndapatkan Re ntungui lain atau mcngurangi suatil Rcrugiaii. l)cnaan ei Jkian padi hakckatnya scid orang I flCIi ga iauisis ni an iaa L Uctii - Siko lingkcmgan agar ter- kebutuhan hidupin a dapat terpen ilii sec ara optimum.
3.      lingkungan hidup sebagai sumber daya
Air adalah faktor lain yang kita perlukan untuk berproduksi. Pertanian, perikanan dan peternakan, misalnya, tak mungkin ada tanpa air. Dengan mengaitkan mutu lingkungan dengan derajat pemenuhan kebutuhan dasar, berarti lingkungan itu merupakan sumberdava. Dan lingkungan itu kita mendapatkan unsur-unsur yang kita perlukan untuk produksi dan konsumsi. Sebagian dan sumberdaya itu dimiiki oleh perorangan dan badan tertentu, misalnya lahan dan sepetak hutan. Sebagian lagi sumberdaya itu merupakan milik umum, misalnya udara, sungai, pantai, laut dan ikan laut. Udara misalnya, kita perlukan untuk menjalankan mesin kita, karena dalam udara itu terdapat gas oksigen. Apabila tidak ada udara, mesin pun tak dapat berjalan.
Sumberdaya milik umum mempunyai sifat-sifat yang herbeda dan modal yang biasa kita kenal dalam perusahaan yang dimiliki secara pribadi atau badan tertentu. Karena milik umum, orang dapat menggunakannya tanpa pungutan bayaran atau hanya dengan pungutan ringan. Misalnya, orang dapat menghirup udara untuk pernafasan atau menggunakan udara untuk membakar bahan bakar mesin dan mengangkut limbah tanpa bayaran. Kita dapat juga dengan bebas membuat sumur dan menggunakan airnya untuk keperluan rumab tangga, menggunakan sungai dan laut untuk pelayaran dan menangkap ikan di sungai dan laut, serta menikmati hawa segar dan pemandangan indah daerah pegunungan. Akan tetapi sumberdaya mempunyai daya regenerasi dan asimilasi yang terbatas. Selama eksploatasi atau permintaan pelayanan ada di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi, sumberdaya terperbarui itu dapat digunakan secara lestari. Akan tetapi apabila batas itu dilampaui, sumberdaya itu akan mengalami kerusakan dan fungsi sumberdaya itu sebagai faktor produksi dan konsumsi atau sarana pelayanan akan mengalami gangguan.
4.      manfaat dan resiko lingkungan
Kebutuhan dasar dapat dibagi secara hirarkis berturutturut dan atas ke bawah dalam tiga golongan, yaitu 1) kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup hayati, ii) kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup manusiawi dan iii) kebutuhan dasar untuk memilih. Batas antara kebutuhan dasar golongan pertama dan kedua tidaklah jelas, melainkan merupakan suatu daerah peralihan. Dalam daerah peralihan mi kebutuhan dasar dapatlah dikategorikan baik sebagai kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup hayati, maupun sebagai kebutuhan dasar untuk kelangsungan hiclup yang manusiawi.
faktor, antara lain undang-undang dan peraturan pemerintab yang lain serta faktorsosial-budaya dan ekonomi. Orang yang berpendapatan tinggi, misalnya, mempunyai kebebasan mernilib pakaian, makanan dan rumab yang lebih hesar dan orang yang berpendapatan rendab. Orang yang sedang menjalani hukuman dalam penjara, kesempatan memilihnya sangat terbatas. Ia tidak dapat pergi ke mana ia kehendaki; jadwal dan jenis kegiatan serta menu makanan telah ditentukan. Karena itu, walaupun dan segi pangan ia serba kecukupan, tetapi mutu hidupnva rendah. Contoh yang tenakhir mi menunjukkan dengan jelas betapa pentingnya kesempatan memilih dalam menentukan niutu hidup manusia. Faktor Iingkungan sebagian membantu dan sehagian lagi merintangi kita untuk mendapatkan kehutuhan dasar kita. Faktor yang membantu untuk mendapatkan kebutuhan dasar itu merupakan manfaat lingkungan dan yang merintangi merupakan risiko lingkungan. Manfaat dan nisiko lingkungan itu berupa faktor hayati dan fisik kimia serta dapat bersifat alamiah atau buatan manusia. Misalnya, nyamuk malaria adalah nisiko lingkungan yang bersifat hayati dan mata air manfaat lingkungan yang hersifat fisik. Keduanya merupakan faktor alainiah. Racun hama, misalnya DDT, yang mencemari suatu perairan adalah risiko lingkungan yang hersifat kimia buatan manusia.

BAB IV
PENGOLOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
1.      pendahuluan
Pengelolaan lingkungan dapatlah kita artikan scbagai usaha secara sadar untuk memelihara atau dan memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita dapat terpenuhi dengan sebaik-haiknva. Karena persepsi tentang kebutuhan dasar, terutama untuk kelangsungan hidup yang manusiwi, tidak sama untuk semua golongan masyarakat clan hcrubahubah dan waktu ke waktu, pcngelulaan lingkungan haruslah hersifat lentur. Dengan kelenturan itu kita berusaha ubtuk tidak menutup pilihan golongan masyarakat tertentu untuk mendapatkan kebutuhan dasarnya atau menutup secara dini pilihan kita untuk kemudian hari.
Untuk mendapatkan mutu Iingkungan yang haik, usaha kita ialah memperbesar manfaat lingkungan atau dan memperkecil resiko ingkungan. Cagar alam adalah scbidang lahan yang dijaga untuk melindungi fauna dan flora yang ada di dalamnva. Di dalam cagar alam ticlak dibolchkan adanya segala jenis eksploatasi. Menurut kai’nus Poervadarmiiita cagar herarti bcnda yang dipakai schagai tanggungan pinjaman atau hutang. Mencagar berarti memberikan barang scbagai tanggungan pinjaman. Apabila dihubungkan dengan arti cagar dalarn karrius Pocrvadarminta, pcnggunaan istilah cagar alam sesuai dengan konscp, bumi ini bukanlah milik kita, mclainkan milik anak-cucu kita. Kita hanvalah rnerninjamnva dan anak cucu kita dan hanis rnengcmhalikannva kepada inereka dalam kcadaan yang haik. Bahkan harus lchih baik dan sernula sehagai pernba’ axon bunganya. Cagar alam itu merupakan tanggungan atau jaminan, bahwa kita akan mengcrnbalikan pinjaman itu. Apakah pencetus istilab cagar alam menganut konscp ini, tidaklah diketahui.
2.      kelestarian lingkungan hidup
Keseimbangan ling ngan sering pula disebut keseimbangan ekologi. Dalam kamus W.J.S. Poerwadarmirita (PN Balai Pustaka, Jakarta, 1976): lestari = tetap selama-lamanya, kekal, tidak b erubah sebagai sediakala melestarikan  menjadikan membiarkan tetap tak berubah dan serasi cocok, sesuai, kena benar. Berdasarkan arti dalam kamus ini melestarikan keserasian dan keseimbangan lingkungan berarti membuat tetap tak berubah atau kekal keserasian dan keseimbangan Iingkungan. Keserasian adalah suatu hal yang relatif dan subyektif.
Waktu mempunyai pengaruh yang besar terhadap rasa keserasian. Karena itu mode berubah-ubah dan waktu ke waktu. Kini tak ada kota yang membuat taman seperti alunalun. Gaya itu telah dianggap tidak serasi lagi dengan lingkungan kota yang modem. Dulu wanita Bali berpakaian tanpa kutang. Hal itu dianggap biasa dan serasi dengan nilai kebudavaan yang hidup pada waktu itu. Sekarang tidak lagi ada wanita yang tak berkutang, kecuali orang tua dan di desa yang sangat terpencil. Seorang wanita yang berjalan-jalan di kota tanpa kutang dianggap tidak lagi Serasi, bahkan tidak susila. Demikian pula mode rok mini. Dalam permulaan 1970-an wanita tua-muda memakai rok mini. Mode itu dianggap serasi. Tetapi mode itu kemudian hilang. Jangankan wänita tua, gadis muda pun tidak dianggap serasi memakai rok mini itu. Namun dalam tahun 198 7/ 1988 mode itu muncul kembali: rok mini itu dianggap baik lagi. Jadi jelaslah keserasian bukanlah suatu hal yang kekal, melainkan berubah-ubah menurut umur orang atau golongan, tempat dan waktu. Anjuran untuk melestarikan keseimbangan lingkungan harus pula dipertanyakan. Dalam Bab .1 telah diuraikan ling kungan selalu berubah. Iklim berubah, permukaan laut berubah, kepulauan berubah, flora dan fauna berubah. Kepulauan Indonesia dahulu sekali terdiri atas dua blok daratan, yaitu di barat tanah Sunda yang merupakan bagian benua Asia dan di Timur tanah Sahul yang bersatu dengan benua Australia. Aktivitas geologi, erosi, volkanisme dan perubahan permukaan laut membentuk apa yang kini dikenal sebagai kepulauan Indonesia yang merentang dan Sumatera sampai Irian Jaya. Dengan perubahan itu keseimbangan ekologi pun berubah. Aktivitas erosi, geologi dan volkanisme kini masih terus berjalan. Delta tumbuh terus dan bertambah besar. Misalnya, delta di muara sungai Citarum, Cimanuk dan Cisanggarung. Gerak lempeng tektonik masih terus berjalan dan mengubah morfologi bumi. Kepunahan jenis dan pembentukan jenis hewan dan tumbuhan baru terus berlangsung. Jelaslah keseimbangan yang kekal tidakiab ada. Dan kita tidak mampu untuk menahan proses perubahan alamiah itu 
Pembangunan pada hakekatnya adalah pengubahan lingkungan, yaitu mengurangi risiko lingkungan atau dan memperbesar manfaat lingkungan. Sejak berabad tahun yang lalu nenek moyang kita telah mengubah hutan menjadi daerah pemukiman dan pertanian. Pengubahan hutan menjadi sawah merupakan usaha untuk memanfaatkan lahan untuk produksi bahan makanan dalam kondisi curah hujan yang tinggi dan juga untuk mengurangi risiko erosi di daerah yang banyak bergunung. Hingga sekarang pencetakan sawah masih berjalan terus. Dengan pengubahan hutan atau tataguna lahan lain menjadi sawah berubahlah pula keseimbangan lingkungan. Dalam usaha untuk mengubah keseimbangan lingkungan yang ada pada mutu lingkungan yang rendah ke keseimangan lingkungan baru pada tingkat mutu lingkungan yang tinggi diusahakan agar lingkungan tetap dapat menukung mutu hidup yang lebih tinggi itu. Dengan demikian e1aslah yang kita lestarikan bukanlah keserasian dan keseimbangan lingkungan, melainkan kita ingin melestarikan daya dukung lingkungan yang dapat menopang secara terlanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang telah diusahakan adalam pembangunan.
3.      pandangan holistic
Interaksi antara manusia dengan lingkungan hidupnya menjadi bagian penting kebudayaan manusia yang mengandung nilai-nilai tertentu. Dengan demikian pengelolaan lingkungan merupakan pula bagian kebudayaan manusia, Keserasian merupakan unsur pokok dalam kebudayaan kita. Kita diajar untuk hidup serasi dengan alam sekitar kita, dengan sesama manusia dan clengan Tuhan YME. Ajaran mi kita dapatkan juga dalam kehiclupan bernegara kita, vaitu di dalam GBHN. Pandangan hidup mi mencermmnkan pandangan yang holistis terhadap kehidupan kita, yaitu bahwa manusia adalah bagian dan lingkungan tempat hidupnya. Dalam pandangan mi sistem sosial manusia bersama dengan sistem biogeofisi membentuk satu kesatuan yang dapat disebut ekosistem sosiobiogeofisik.
4.      daya dukung lingkungan yang berkelanjutan
daya dukung lingkungan yang berkelanjutan ditentukan oleh banyak factor biofisik maupun sosio budaya ekonomi. Pembangunan pada hakekatnya adalah “gangguan” terhadap suatu sistem, dalam arti sistem itu ingin kita ubah. Pengubahan itu dilakukan dengan tujuan dan rencana :ertentu, yaitu kita inginkan agar sistem itu berubah ke keseimbangan lain yang mempunyai mutu lingkungan yang :ebih tinggi. Setelah terjadi perubahan itu kita inginkan agar sistem itu tetap ada dalam kondisi yang baru itu dan :idak pulih ke keadaan yang semula. Dalil pengelolaan ialah sistem yang tidak kita ketahui dengan pasti kelakuannya, gangguan apa dan kapan akan terjadi serta bagaimana i eaksi sistern terhadap gangguan itu, hams dikelola secara longgar dan lentw.
5.      ruang lingkup penggolahan lingkungan
Perencanaan pengelolaan lingkungan secara dini perlu dikembangkan untuk dapat memberikan petunjuk pembngunan apa yang sesuai di suatu daerah, tempat pertbangunan itu dilakukan dan bagaimana pembangunan it dilaksanakan. Karena sifat dininya, konflik antara lingkunan dengan pembangunan dapat dihindari atau dikurangi dengan mencarikan pemecahan secara dini. Bahkan pemb ngunan itu dapat direncanakan untuk mengambil manfaat lingkungan dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian aka. menjadi jelas pengelolaan lingkungan bukanlah penghambat pembangunan, melainkan pendukung pembangunan. Pengelolaan lingkungan yang akhir-akhir mi banyak meniapat perhatian ialah yang mencakup aspek ketiga dan seempat, yaitu berturut-turut untuk rencana proyek pem:angunan dan untuk memperbaiki iingkungan yang mengaiami kerusakan. Oleh karena itu pengelolaan lingkungan ebih bersifat reaktif, yaitu bereaksi terhadap suatu peren:anaan atau keadaan tertentu. Hal mi menimbulkan citra ang kurang baik terhadap pengelolaan lingkungan, tertama karena reaksi itu sering terhadap hal-hal yang negaf. misalnya pencemaran, kematian satwa liar, dan banjir. :-arena hal-hal yang negatif itu sering berkaitan dengan :embangunan, citra itu lalu menjurus pada anggapan bahwa engelolaan lingkungan menghambat pembangunan.

BAB V
PENCAGARALAMAN
1.      Pengertian
Pencagaralaman adalah padanan oat are co ns ‘rca Izo a. IstiIah ini diambil dan istilah cagar alam yang telah lama digunakan dan tclah menjadi baku. Akhir-akhir ini juga dipakai istilah cagar budava. Oleh pengaruh Unesco pada akhir dasawarsa 1 970-an dipakai juga istilah cagar biosfer.
Cagar alam adalah scbidang lahan yang dijaga untuk melindungi fauna dan flora yang ada di dalamnva. Di dalam cagar alam ticlak dibolchkan adanya segala jenis eksploatasi. Menurut kai’nus Poervadarmiiita cagar herarti bcnda yang dipakai schagai tanggungan pinjaman atau hutang. Mencagar berarti memberikan barang scbagai tanggungan pinjaman. Apabila dihubungkan dengan arti cagar dalarn karrius Pocrvadarminta, pcnggunaan istilah cagar alam sesuai dengan konscp, humi mi bukanlah milik kita, mclainkan milik anak-cucu kita. Kita hanvalah meminjamnva dan anak cucu kita dan harus rnengembalikannva kepada mereka dalam kcadaan yang baik. Bahkan harus lehih baik dan semula sebagai pembanyaran  bunganya. Cagar alam itu merupakan tanggungan atau jaminan, bahwa kita akan mengcrnbalikan pinjaman itu.
Pencagaralaman seperti tertera dalam Strategi Pencagaran Sedunia (World Conservation Strategy) mempunyai tujuan i) mernelihara proses ekologi yang esensial sistem pendukung kehidupan, ii) mempertahankan keanekaan gen dan iii) menjamin pemanfaatan jenis dan ekosistem secara berkelanj utan. Ketiga tujuan itu saling berkaitan. Tujuan ke-3 menyatakan secara eksplisit, pencagaran tidak berlawanan dengan pemanfaatan jenis dan ekosistem. Tetapi pemanfaatan itu haruslah dilakukan dengan cara yang menjamin adanya kesinambungan, yang berarti kepunahan jenis dan kerusakan ekosistem tidak boleh terjadi. Dengan terjaganya keanekaan jenis dan tidak rusaknya ekosistem, proses ekologi yang esensial dalam sistem pendukung kehidupan akan dapat terpelihara pula, misalnya, fungsi hidro-ologi. Sifat keturunan di dalam populasi suatu jenis hanyalah sama secara rata-rata saja. Tetapi selalu ada perbedaan antara individu yang satu dan yang lain. Misalnya, semua manumempunyai sifat umum yang sama. Kita dengan mudah dapat membedakan manusia dari orang hutan.

2.      Manfaat pencagaran jenis
Sejak manusia ada di bumi, ia telah memanfaatkah hewan tumbuhan dalam lingkungan. Mula-mula dengan cara seadanya. Proses pcmhudidavaan itu telah hanyak sekali hasilnya. Padi, jagung, kentang, sapi dan avam adalah contoh dan daftar yang sangat panjang. Proses pcrnbudidayaan turnbuhan dan hewan liar berjalan terus hingga sekarang. Dan waktu ke waktu hewan dan tumbuhan liar kita budidayakan. Proses mi sering dengan belajar dan orang yang masih primitif. Beberapa contoh. Dalam abad ke-17 ditemukan tanaman kina yang kemudian sangat berjasa dalam pengobatan pcnvakit malaria. Tanaman kina berasal dan hutan Amenika Latin antara 19° lintang selatan dan 100 lintang utara di lereng timur pegunungan Andes. Orang Indian Inca telah larna menggunakannya sebagai obat anti-malaria, tetapi khasiat obatnya barn dilcenal oleh para ahli obat Eropa sekitar tahun 1640. Di negara yang telah maju banyak sekali dilakukan peneitian untuk mendapatkan zat-zat baru. Thsalnya, dalam usa- ha untuk mengganti BBM orang telah menemukan zat kimia dalam tumbuhan dan suku Euphorbiaceae yang susunan kimianyasangat menyerupai minyak bumi. Tidaklah mustahil dalam waktu yang akan datang kita akan mempunyai perkebunan BBM. Orang juga telab menemukan zat kimia yang sangat manis dalam berjenis tumbuhan. Steviosid, misalnya, manisnya 500 kali gula tebu. Steviosid ditemukan dalam tumbuhan Stevia rebaudiana yang berasal dan Amerika Latin pada ketinggian 500—1.500 m di atas permukaan laut. Tanaman Stevia sudah mulai ditanam di Indonesia.
Pandangan yang melihat pencagaran alam dan sudut manfaatnya bagi manusia aclalah pandangan yang antroposentris. Pandangan mi kita gunakan sebagai taktik, yaitu agar pencagaran alam dapat diterima oleh pemerintah dan masyarakat sebagai suatu kegiatan dalam pembangunan. Tetapi harus kita sadari bahwa taktik mi mengandung kelemahan, karena dalam kebanyakan hal hasil pencagaran alam tidak clapat diukur dengan uang ‘intangible,). Akhir-akhir mi memang berkembang ekonomi lingkungan yang dengan metode ilmiah tertentu berusaha untuk memberikan nilai uang pada lingkungan. Misalnya, keuntungan dalam rupiah dan usaha penyelamatan badak dihitung berdasarkan asumsi bahwa badak dapat digunakan sebagai salah satu daya tank ekoturisme. Tetapi argumentasi mi sukar untuk dibela, karena sulit sekali untuk melihat badak di habitatnya yang berhutan. Lagi pula jumlahnya tidak banyak. Jadi nilainya sebagai daya tank ekoturisme tidaklah besar. Karena itu dalam era pembangunan yang dititikberatkan pada ekonomi argumentasi penyelamatan badak berdasarkan keuntungan ekonomi dengan mudah dapat dikalahkan oleh argumentasi keuntungan ekonomi yang nil. Untuk ilustrasi andaikan di Taman Nasional Ujung Kulon yang menjadi tempat hidup badak jawa ditemukan emas dalam I ‘umlah yang besar. Kemungkinan besar eksploitasi emas di Taman Nasional itu akan diijinkan oleh pemerintah.

3.      Keanekaan jenis di daerah liar
Jumlah jenis di suatu daerah ditentukan oleh kecepatan kepunahan jenis dan kecepatan imigrasi atau masuknya jenis ke dalam daerah tersebut. Kepunahan jenis mengurangi jumlah jenis. Proses ini terjadi terus-menerus, juga tanpa adanya campur tangan manusia, misalnya di pulau atau di hutan belantara yang tidak dihuni manusia. Kepunahan itu terjadi oleh, antara lain, persaingan antara jenis, iklim yang luar biasa dan bencana alam yang mematikan mahluk hidup dan merusak habitat jenis di daerah itu. Faktor penting yang menentukan kecepatan kepunahan jenis ialah kepadatan jenis, yaitu jumlah jenis per satuan luas. Makin tinggi kepadatan jenis, makin tinggi pula kecepatan kepunahan itu. Sebab makin tinggi kepadatan jenis, berarti ma- kin kecil populasi masing-masing jenis. Artinya, jumlab individu per jenis kecil. Hal ini dapat ditunjukkan dengan perhitungan sederhana.
4.      Erosi gen
Yang dimaksud dengan erosi geri ialah berkurangnya keanekaan gen. Erosi gen dapat terjadi oleh kepunahan jenis maupun oleh varietas jenis hewan dan tumbuhan tertentu. Sebab erosi gen ada bermacam-macarn, antara lain yang penting ialah berkurangnya luas habitat, rusaknya habitat, eksploatasi yang berlebih, dan penggunaan teknologi yang tidak bijaksana.
Teori pulau biogeografi menunjukkan, makin sempit suatu dacrah makin besar kecepatan kepunahan jenis dalam daerah itu. Jadi, berkurangnva luas habitat secara umum akan mengurangi jumlah jcnis Berkurangnya luas habitat telah banyak terjadi karena populasi manusia yang terus bertambah dan permintaan sumberdaya yang makin bertambah pula dalam jumlah dan macamnya. Sebagai akibatnya pemukiman makin luas. Demikian pula makin banyak lahan yang dipakai untuk pertanian, perkebunan, peternakan, pertambangan dan lain keperluan, sehingga luas hutan, padang rumput, pantai dan daerah yang tidak dibudidayakan makin sempit. Berkurangnya luas habitat sangat dirasakan oleh hewan yang besar yang memerlukan daerah yang luas untuk hidupnya. Misainva, gajah memerlukan ruang hidup antara 250 sampai 500 hektar per ekornya. Jarak jelajah harimau dalam satu malam dapat sampai 100 km. Di Ujung Kulon nisbah luas taman nasional terhadap jumlah badak lebih dan 1.500. Artinya, untuk seekor badak tersedia hutan seluas 1.500 hektar, sudah barang tentu bersama hewan lain. Namun ada gejala, luas itu tidak mencukupi, walaupun buktj yang nyata belum ada.

“ MACAM – MACAM SIKLUS”

A.        SIKLUS KARBON
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.
Neraca karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk dan keluar) antar reservoir karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus karbon (misalnya atmosfer - biosfer). Analisis neraca karbon dari sebuah kolam atau reservoir dapat memberikan informasi tentang apakah kolam atau reservoir berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon dioksida.

Diagram dari siklus karbon. Angka dengan warna hitam menyatakan berapa banyak karbon tersimpan dalam berbagai reservoir, dalam milyar ton ("GtC" berarti Giga Ton Karbon). Angka dengan warna biru menyatakan berapa banyak karbon berpindah antar reservoir setiap tahun. Sedimen, sebagaimana yang diberikan dalam diagram, tidak termasuk ~70 juta GtC batuan karbonat dan kerogen
Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah gas karbon dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar, meskipun sedang mengalami kenaikan), namun ia memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan. Gas-gas lain yang mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau CFC (CFC ini merupakan gas artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca yang konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan berperan dalam pemanasan global.
        Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses ini akan lebih banyak menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau hutan yang sedang mengalami pertumbuhan yang cepat. Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih mudah larut. Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman laut atau interior laut (lihat bagian solubility pump). Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan produktivitas yang tinggi, organisme membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme juga membentuk cangkang karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini akan menyebabkan aliran karbon ke bawah (lihat bagian biological pump).
Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik karena ion bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai untuk membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).
Ø  Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:
*       Melalui pernafasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan reaksi eksotermik dan termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa (atau molekul organik lainnya) menjadi karbon dioksida dan air. Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Fungi atau jamur dan bakteri mengurai senyawa karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau menjadi metana jika tidak tersedia oksigen.
*       Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap). Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, produk dari industri perminyakan (petroleum), dan gas alam akan melepaskan karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam geosfer. Hal inilah yang merupakan penyebab utama naiknya jumlah karbon dioksida di atmosfer.
*       Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau gamping atau kalsium oksida, dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan menghasilkan juga karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.
*       Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida terlarut dilepas kembali ke atmosfer.
*       Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk uap air, karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer secara kasar hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang hilang dari atmosfer akibat pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang saling berkebalikan ini akan memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan tidak berpengaruh terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer dalam skala waktu yang kurang dari 100.000 tahun.
B.      SIKLUS HIDROLOGI

Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
  • Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
  • Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
  • Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.

SikHidro-vgt.jpg (86307 bytes)
C.        SIKLUS BIOGEOKIMIA
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumf. Materi yang berupa unsurunsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan Materi dasar makhluk hidup dan tak hidup.
Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi jugs melibatkan reaksireaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia.
Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus sulfur. Di sini hanya akan dibahas 3 macam siklus, yaitu siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus karbon.
1.    Siklus Nitrogen (N2)
Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir.
Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02- ), dan ion nitrat (N03- ). Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar Legum dan akar tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata. Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azotobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob. Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu menambat nitrogen.
Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem. Lihat Gambar


2.    Siklus Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus. Lihat Gambar

Gbr. Siklus Fosfor di Alam
3.        Siklus Karbon dan Oksigen
                 Di atmosfer terdapat kandungan COZ sebanyak 0.03%. Sumber-sumber COZ di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik.Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi.
                 Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di udara.
                 Di ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, COz yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah C02 di air. Lihat Gambar
Gbr. Siklus Karbon dan Oksigen di Alam
D.      SIKLUS HUJAM ASAM

Pernah dengar hujan asam/acid rain ?, apakah itu? Bukankah hujan itu adalah air yang turun? Atau kali ini bercampur asam, dan rasanya juga asam,kecut? Mengapa itu bisa terjadi? Apakah hujan asam itu berbahaya bagi kehidupan di bumi?   Secara alamiah, hujan asam ”ringan” terjadi karena air hujan berreaksi dengan Karbonmonoksida (CO) yang berada di angkasa, dan memebentuk asam lemah.
Hujan asam jenis ini bermanfaat bagi bumi karena dapat membantu melarutkan mineral-mineral di permukaan bumi, yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang. Istilah hujan asam yang ”berat” erat kaitannya dengan polusi udara. Kita ketahui bersama bahwa pada polusi udara, beberapa kegiatan industri, kendaraan bermotor, hingga letusan gunung berapi, terdapat berbagai senyawa kimia yang dilepaskan ke udara dan ”mengotori” udara salah satunya adalah Sulfur atau Belerang. Polutan itu terbawa angin jauh jaraknya ke segenap penjuru bumi.
Nah, dilain pihak, butir2 uap air yang ada di angkasa juga ber-reaksi dengan polutan-polutan tersebut, dan kemudian turun sebagai hujan yang sudah bercampur dengan senyawa baru ”asam” tadi. Itulah yang disebut dengan hujan asam.
Hujan asam tentu akan mempengaruhi kehidupan di bumi, beberapa di antarnya rusaknya tanaman, tumbuhan karena mendapat curahan ”benda asing” tadi. Beberapa kasus kerusakan hutan di Amerika serikat, disebebkan oleh pembangkit listrik batu bara yang beroperasi di negara tersebut, yang ikut menyebabkan hujan asam.Hujan asam adalah akibat ikutan dari polusi udara. Mari kita sama-sama menjaga kelestarian alam, mengendalikan pencemaran udara.