A. Pengertian Kesehatan
Menurut UU No.23 tahun 1992 KESEHATAN
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara social ekonomis.
Kesehatan meliputi :
1.
kesehatan badan : bebas dari penyakit,
semua organ tubuh berfungsi sempurna.
- kesehatan jiwa : dibagi menjadi 3
yaitu:
a.
pikiran : berpikir runtut, positif,
dan dapat diterima oleh akal sehat.
b.
Emosi : bisa mengekspresikan emosinya
c.
Spiritual : bisa mengekspresikan rasa
syukurnya terhadap Tuhan
- kesehatan social : bisa
berinteraksi dengan orang lain
- kesehatan ekonomi : dapat
mencukupi kebutuhan hidupnya.
Misal : Anak-anak : sekolah
Dewasa : mencari nafkah
Lansia : mengisi waktu luang dengan
mengikuti suatu kegiatan
B.
Pengertian
Lingkungan
Lingkungan yaitu segala sesuatu yang ada disekitar kita.
Menurut
UU.RI No. 23 tahun 1997 LINGKUNGAN adalah kesatuan ruang
dengan dsemua benda, daya, keadaan, makhkuk hidup termasuk manusia dan
prilakunya yang mempengaruhi prikehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk
hidup lainnya.
KOMPONEN LINGKUNGAN
Menurut Leopold :
1.
Komponen fisik dan kimia. Contoh fisik
: batu, pasir, kayu, besi dll. Kimia : air, udara, sinar matahari
2.
Komponen hubungan ekologi. Hubungan
antar manusia dengan lingkungan sekitar baik hidup maupun mati
3.
Komponen social. Hubungan antar
manusia dengan manusia
4.
Komponen biologis. Hubungan antara
manusia dengan makhluk hidup lainnya.
Menurut G Meluya Howe :
1.
Lingkungan Internal, Lingkungan yang
terjadi secara alami
2.
Lingkungan Ekstrnal, Lingkungan yang
terjadi akibat campur tangan manusia Lingkumgan juga dapat dibagi tergantung
kebutuhan
1.
Lingkungan biotic dan abiotik
2.
Lingkungan alami dan buatan
3.
Lingkungan prenatal dan
postnatal(sebelum dan sesudah kelahiran)
4.
Lingkungan biofisis dan psikososial
5.
Lingkungan air, udara, tanah,
biologis, social
C. Pengertian Kesehatan Masyarakat
Menurut Winslow 1920 KESEHATAN
MASYARAKAT yaitu: ilmu atau kiat untuk
1.
Mencegah penyakit
2.
memperpanjang harapan hidup
3.
meningkatkan kesehatan dan efisiensi
masyarakat
melalui usaha masyarakat yang terorganisir
untuk :
1.
Kesehatan lingkungan
2.
Pengendalian penyakit menular
3.
Pendidikan hygiene perseorangan
4.
Mengorganisir pelayanan medis dan
perawatan
5.
Membangun mekanisme social menikmati
hidup
D. Pengertian Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian
integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari
hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Jadi kesehatan
lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat.
l
Hubungan timbal balik antara manusia
dengan lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia.
(Walter R. Lym)
l
Sebagai suatu ilmu dan ketrampilan
yang memusatkan perhatiannya pada usaha pengendalian semua faktor yang ada pada
lingkungan fisik manusia yang diperkirakan menimbulkan atau akan menimbulkan
hal-hal yang merugikan perkembangan fisiknya, kesehatannya ataupun kelangsungan
hidupnya (WHO).
l
Ilmu kesehatan lingkungan berkisar
pada usaha manusia mengelola lingkungan sedemikian rupa, sehingga derajat
kesehatan manusia dapat lebih ditingkatkan.
l Ilmu yang merupakan cabang dari ilmu kesehatan
masyarakat yang lebih menitikberatkan perhatiarrnya pada perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian dan penilaian dari
semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan ada
hubungan atau berhubungan dengan perkembangan fisik, kesehatan ataupun
kelangsungan hidup manusia, sedemikian rupa sehingga derajat kesehatan dapat
lebih ditingkatkan.
E.
Pengertian Ekologi
Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya
dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (”habitat”) dan logos (”ilmu”).
Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk
hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi,
kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan
lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari
pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik
dan biotik. Faktor biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan
topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari
manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan
tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan
ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan
kesatuan.
Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan
lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal
bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan
kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
F.
Pengertian Hygiene
Hygiene Ialah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari
kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, timbulnya penyakit karena
pengaruh lingkungan kesehatan tersebut, serta membuat kondisi lingkungan
sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan.
Upaya Hygiene ialah untuk Melindungi,
memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan manusia (perseorangan ataupun
masyarakat), sedemikian rupa sehingga berbagai faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan tersebut tidak sampai menimbulkan gangguan terhadap kesehatan.
G.
Pengertian Sanitasi
Sanitasi
Ialah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap
pelbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi mempengaruhi derajat kesehatan
manusia. Lebih mengutamakan usaha pencegahan terhadap berbagai faktor lingkungan, sedemikian rupa sehingga
munculnya penyakit dapat dihindari.
Usaha
sanitasi yaitu Suatu usaha untuk menurunkan jumlah bibit
penyakit yang terdapat dalam bahan-bahan yang terdapat pada lingkungan fisik
manusia sedemikian rupa sehingga derajat kesehatan manusia dapat terpelihara
dengan sempurna.
H.
Perbedaan Antara Hygiene Dan Sanitasi
l
Hygiene
lebih mengarahkan aktivitasnya kepada manusia (individu ataupun masyarakat),
l
Sanitasi
lebih menitikberatkan pada faktor-faktor lingkungan hidup manusia.
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
belakang
Permasalahan
lingkungan hidup, atau secara pendek lingkungan, mendapat perhatian yang besar
di hampir semua negara. mi terutama terjadi dlam dasawarsa 1970-an setelah
diadakannya Konperensi PBB tentang Lingkungan Hidup di Stokholm dalam tahun
1972. Konperensi itu terkenal pula sebagai Konperensi Stokholm. Han pembukaan
Konperensi itu, tanggal 5 Juni, telah disepakati sebagai Han lingkungan Hidup
Sedunia. Dalam Konperensi Stockholm telah disetujui banyak resolusi tentang
lingkungan hidup yang digunakan sebagai landasan tindak lanjut. Salah satu di
antaranya ialah didirikannya badan khusus dalam PBB yang ditugasi untuk
mengurus permasalahan Iingkungan, yaitu United
Nations EnvironmentalProgramme, disingkat UNEP. Badan mi bermarkas
besardiNairobi,Kenya.DiIndonesia perhatian tentang lingkungan hidup telah mulai
muncul di media massa sejak tahun 1960-an. Pada umumnya berita itu berasal dan
dunia barat yang dikutip oleh media massa kita.
Dalam bulan September 1972, Universitas
Padjadjaran telah mendirikan Lembaga Ekologi sebagai tindak lanjut Seminar
tersebut. Alasan mengapa lembaga itu tidak disebut Lembaga Penelitian
Lingkungan Hidup, ialah karena yang menjadi perhatian bukanlah lingkungan hidup
itu sendiri, melainkan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan
hidupnya. Uraian di atas menunjukkan
dengan jelas permasalahan lingkungan bukanlah hal yang baru. Permasalahan itu
ada sejak bumi itu lahir, apabila kita meninjaunya secara luas dan bukannya
antroposentris. Kita lihat pula bumi itu tidaklah statis, melainkan dinamis dan
dengan terus menerus mengalami perubahan. Kini pun perubahan itu masih terus berlangsung.
Kontinen-kontinen bergerak, gempa bumi terjadi, gunung berapi meletus, angin
taufan mengamuk, serta musim kemarau dan musim hujan yang abnormal terjadi.
Perubahan itu hanyalah sebagian saja yang disebabkan oleh manusia.
Dengan denikian makin majunya teknologi masalah lingkungan
antropogcnik, vaitu yang disebabkan oleh manusia, makin hesar, teknologi
komunikasi pun makin maju. Dengan
kemajuan teknologi komunikasi, informasi tentang permasalahan
lingkunagan meyebar dengan luas dan cepat kesegala penjeru dunia. Faktor yang sangat penting dalam
permasalahan lingkungan ialah besarnya populasi manusia. Dengan pertumbuhan
populasi manusia yang cepat, kebutuhan akan pangan, bahan bakar, tempat
pemukiman dan lain kebutuhan serta limbah domestik juga bertarnhah dengan
cepat.
Orang beranggapan
pula, permasalahan lingkungan menjadi besar karena kernajuan teknologi.
Anggapan ini hanyalah benar sebagian saja. Dihandingkan
dengan gejala alam, misalnya letusan gunung, gempa bumi, tofan dan
gelombang pasang (tsunmnn), teknologi
manusia hanyalah kecil. Misalnya, letusan Gunung Krakatau dalarn tahun 1883
diperkirakan ekuivalen dengan 21.500 born atom Hiroshima. Material yang
dilontarkan ke bar dalarn letusan itu banyaknya 40 juta ton. Dibandingkan
dengan truk yang berkapasitas 5 ton,
untuk mengangkutnya akan diperlukan 8
juta truk. Letusan Gunung Tambora
di Sumbawa dalam tahun 1815 lebih hebat lagi. Seandainya material yang dilontarkan ke luar harus diangkut dengan truk berkapasitas muat 5
ton, akan di[perlukan 40 juta truk Tahun
1816 di daerah beriklim seclang dikenal sebagai tahun tanpa musim panas, karena
debu Gunung Tambora menutupi sinar matahari. Orang yang meninggal karena
letusan itu lebih dari 90.000 orang. Sebuah bendungan yang menciptakan waduk
seluas 10.000 hektar sudah dianggap besar. Tetapi letusan Gunung
Tangkubanperahu, atau embrionya, dalam
kaldera Gunung Sunda purba, telah menyurnbat Sungai Citarum dan
mengakibatkan terbentuknya danau raksasa yang menggenangi seluruh dataran
tinggi Bandung. Seandainya pada waktu ito kota Bandung telab ada, praktis seluruh kota
akan tenggelam. Demikian pula Danau Toba yang besar itu terbentuk oleh letusan gunung yang dalam geologi terkenal dengan istilah Tumor
Batak. Letusan ini telah menyemburkan 1500-2000 km3 material ke udara.
Walauptun demikian teknologi tidak boleh
kita abaikan, karena memang merupakan faktor penting dalam permasalahan lingkungan. Bahkan perang nuklir yang besar
dapat memnnsnahkan kehidupan di
bumi ini.
permasalahan tersebut, misalnya pencemaran,
kerusakan hutan clan kepunahan tumbuhan clan hewan. Kenyataan menunjukkan
terjadinya evolusi organisme hiclup clan yang sederhana ke yang kompleks. Dalam
evolusinya manusia pun menunjukkan kemajuan dalam kepandaiannya dan jumlah
populasinya bertambah terus. Karena itu tentulah dalam lingkungari 1w ada
faktor yang merangsang dan memtingkinkan perkembangan otak manusia, sehingga
marnisia purba yang pnimiitif menjacli rnanusia modern dengan kebudayaan yang
tinggi.
2.
Kecenderungan
perhatian tentang lingkungan hidup
Perhatian yang besar terhaclap lingkungan
hiclup dimulai clalam clasawarsa 1950-an sebagai akihat terjaclinya masalah
lingkungan yang di jimbu I kan oleh penggu naan teknologi modern clan yang
clirasakan mertigikan orang. Pada wakw iw banyak kota besar, misalnya Los
Angeles, niengalami masalah asap yang rnenyerupai kabut, yang disebut smog. Selimut asap itil berasal dan
mobil dan pabnik yang mengalami reaksi kimia waktu terkena sinar matahari. Tak
lama setelah buku “Musim Semi yang Sunyi” itu terbit, dunia dihebohkan oleh
penyakit baru yang mengerikan yang menyerang manusia clan hewan di Teluk
Minamata, Jepang. Manusia yang terserang menderita sakit dengan gerakan yang
tak terkontrol. Banyak penderita yang mengalami kematian. “Ikan mengambang di
permukaan laut, burung jatuh dan udara dan ayam, anjing, babi serta musang
merijadi gila,” demikianlah laporan dan Minamata. Penyakit baru dan aneh itu
kemudian terkenal dengan nama penyakit Minamata. Ada pula laporan penyakit baru
lain, itai-itai, juga di
Jepang.
Meskipun adanya bahaya yang mengancam dan efek
rumab kaca, hujan asam dan kerusakan lapisan ozon, namun perhatian diinia
terhadap lingkungan masih tetap dikalahkan oleh eriergi dan masalah ekonomi.
Apabila terjadi kesulitan dalam ekonorni pada umumnya dan energi pada
khususnya, I nvestasi dalam II ngknnganlah yang pertama kali dikurangi.
Unwngnya usaha dalarn bidang energi, aniara lain menaikkan efisiensi
periggunaan energi, akan pula mempunyai dampak positif terhadap lingkungan.
Demikian pula apabila ekonomi dunia dapat diperbaiki, khususnya di negara
sedang berkembang, kemampuan untuk memelihara dan memperbaiki kerusakan
lingkungan juga akan naik. Nampaknya inilah strategi yang dilakukan oleh Komisi
Sedunia tintuk Lingkungan dan Pembangunan (World commission on Environment and Development) yang diketuai
oleh Bruncitland, Perclana Menteri Norwegia. Dekiarasi Rio mengandung
prinsip-prinsip kesepakatan. Dalam Dekiarasi dinyatakan bahwa tujuan KIT Bumi
ialah untuk mengembangkan kemitraan global baru yang adil. Dekiarasi itu
menyatakan bahwa manusia adalah pusat perhatiani pembangunan berkelanjutan. Hal
mi menunjukkan dengan jelas pandangan antroposentris Dekiarasi Rio. Sifat
antroposentnis mengandung bahaya tidak dapat tercapai nya pembangu nan
berkelanju tan.
BAB
II
EKOLOGI
1.
Arti
ekologi
lnti permasalahan lingkungan hidup aclalah
hubungan mahluk hidup, khususnva manusia, dengan lingkungan hidupnya. Ilmu
tentang hubungan timbal halik mahiuk hidup dengan lingkungan hidupnva disehut
ekologi. Istilah ekologi pertarna kali digunakan oleh I-Iaeckcl, scorang ahli
ilmu hayat, dalam pertengahan dasawarsa 1860-an. Istilah ekologi berasal dan
bahasa Yunani, vaitu oil’o,s yang
berarti rurnah dan logos yang berarti ilmu. Karena itu secara harfiah ckologi
berarti ilmu tentang mahiuk hidup dalam rumahnva atau dapat cliartikan juga
sehagai ilmu tentang rurnah tangga mahiuk hidup. Ekologi dan ekonorni mmpunyai
banak persamaan. Flanya saja dalarn ekologi mata uang yang dipakai dalam
transaksi bukanlah uang rupiah atau dollar, melainkan materi, dncrgi, dan
informasi. Arus materi, energi, dan informasi dalam suatu komunitas atau antara
beherapa komunitas mendapat perhatian utama dalarn ekologi, seperti hainva arus
uang dalam ekonomi.
2.
Konsep
ekosistem
Keteraturan ekosistem menunjukkan, ekosistem
tersebu: ada dalam suatu keseimbangan tertentu. Keseimbangan it tidaklah
bersifat statis, melainkan dinamis. Ia selalu berubah-ubah. Kadang-kadang
perubahan itu besar, kadangkadang kecil. Perubahan itu dapat terjadi secara
alamiah. maupun sebagai akibat perbuatan manusia. Dalam bab I telah diuraikan
keadaan bumi selalu berubah-ubah. Kandungan CO2 dan 02 dalam udara, iklimnya,
gunungnya, flora dan faunanya tidaklah tetap. Dalam skaia yang kecil kita lihat
pada Gunung Krakatau. Setelah letusannya yang amat dahsyat dalam tahun 1883,
kehidupan di pulau itu dapat dikatakan terhapus. Dan penelitian yang dilakukan
secara berulang dalamjangka panjang, dapatlah diketahui kehidupan kembali lagi.
Mula-mula terdapat tumbuhan tingkat rendah, seperti lumut dan paku-pakuan.
Keniudian tumbuhan tingkat tinggi. hoses ini disebut suksesi (Gambar 2.1). Jadi
dengan adanya letusan Ounung Krakatau itu keseimbangan telah berubah sama
sekali. Di dunia yang fana ini tak ada yang lestari atau kekal: hutan tumbuh
dan hancur, gunung dan pulau terbentuk dan Icnyap, iklim berubah dan permukaan
laut naik dan turun. jjti dapat membuat batas ekosistem yang kecil atau besar.
Suatu akuarium,. misalnya, dapatlah kita anggap Sebagai suatu ekosistem. Sebuah
hutan yang luasnya beberapa puluh ribu hektar merupakan juga suatu ekosistem.
Demikian pula seluruh bumi mi dapat dianggap sebagai ekosistern yang besar.
Dalam hal akuarium, ekosistem itu terdiri atas ikan, tumbuhan air, dan plankton
yang terapung dan melayang dalam air sebagai komponen mahiuk hidup, serta pasi,
air, mineral, dan oksigen yang terlarut dalam air sebagai komponen takhidup.
Kita lihat adanya keteraturan dalam ekosistem akuarium itu. Suatu ekosistem
dapat dibagi dalam beberapa sub-ekbsistem. Misalnya, ekosistem bumi kita dapat
dibagi dalam sub-ekosistem lautan, sub-ekosistem daratan, sub-ekosis.
3.
Materi
Tubuh kita, hewan, tumbuhan, batu dan
lain-lain tersusun oleh mated. Materi itu terdiri dan unsur kimia, seperti karbon
(C), hidrogen (H), oksigen (0), nitrogen (N), dan fosfor (1?). Huruf dalam
kurung ialah singkatan yang dipakai sebagai lambang unsur yang bersangkutan di
dalam ilmu. Jumlah unsur alamiah ada 89. Di samping itu terdapat unsur yang
dibentuk di dalam laboratorium, antara lain Californium (Cf), Einsteinium (Es
), Fermium (Fm) dan Lawrencium (Lw). Unsur-unsur kimia
berkombinasi embentukmolekul. Misalnva, molekul gas oksigen terdiri atas dua
atom 0 (02) clan molekul air
terdiri atas dua atom H dan satu atom 0 (H2 0). Ada molekul yang lebih
kompleks. Misalnya, molekul gula tebu terdiri atas 12 atom C, 22 atom H dan 11 atom 0 (C12 H22 Molekul
protein lebih kompleks lagi. Materi yang kita butuhkan untuk menyusun
tubuh kita, clan kita dapatkan dan makanan kita. Materi dalam makanan itu lokal
berbentuk karbohidrat, lemak, protein dan lain-lain. Kecuali untuk menyusun
tubuh kita, makanan itujuga mengandung pat zat yang diperlukan untuk mengatur
proses kimia yang ter 21f jadi dalam tubuh kita, yaitu yang disebut njietabolisme.
Zat ini ialah, antara lain, vitamin dan mineral tertentu. Bersamaa
denganmateri,danmakanankitadapatkanjugaenergi.
Materi mengalir dan mata rantai makanan yang
satu ke mata rantai yang lain. Jika mahiuk mati, tidak berarti aliran ing
materi terhenti, melainkan mahluk yang mati menjadi ma- sal- kanan mahluk lain.
Misahya, bangkai hewan “dimakan” ibi, oleh jasad renik, seperti bakteri dan
jamur, dalam proses )ut pembusukan. Dalam proses mi sebagian bangkai itu
digunalu- kan untuk menyusun tubuh jasad renik. Sebagian lagi ter rt urai
menjadi gas, cairan, dan mineral. Salah satu gas yang terbentuk ialah CO2. Gas
CO2 kemudian digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis.
4.
Energy
Energi kita perlukan untuk melakukan kerja.
Dengan lain perkataan tanpa energi kita tidak dapat melakukan kerja. Berjalan
kaki dan menimba air adalah contoh kerja. Memhangun dan memelihara rumah adalah
juga kerja. Vaktu anak tumbuh, tersusunlah materi menjadi tubuh anak, Sehingga
tubuh itu menjadi besar. Selama hidup kita, ada bagian tubuh yang luka dan sd
yang mati. Tubuh yang luka harus disembuhkan dan sel yang mati diganti dengan
sel baru. Penyembuhan luka dan penggantian sel merupakan pemeliharaan tubuh
yang harus dilakukan secara terusmenerus. Pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh
juga harus dilakukan secara terus-menerus. Pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh
itu juga merupakan kerja. Karena itu untuk dapat hidup kita harus mendapatkan
energi dengan terusme neru S. Energi tidak dapat kita lihat. Yang terlihat
ialah efek energi tersebut. Misalnya, kita menggunakan energi untuk mendorong
sebuah benda. Energi yang terpakai tidak nampak. Yang nampak ialah benda itu
telah berpindah ternpat. Demikian pula bensin mengandung energi. Tetapi
energinya itu sendiri tidak nampak.
5.
Hukum
termodinamika
Hukum termodinamika ialah hukum alam tentang
energi. Ada dua hukum yang perlu kita perhatikan, yaitu hukum termodinamika I
dan hukum termodinamika II. Hukum termodinamika I menyatakan, jumlah energi
dalam alam semesta adalah konstan. Artinya jumlah energy itu tidak dapat
bertambah atau berkurang. Hukum
termodinamika rnenyataian energi yaitu adalah seluruhnya dp dipakai ni irlakul:ar ce e- k i
itu waktu kita c !gtinakn tiei1 untu. iJ-.
a eila, kita tidak i gkin hleneapai efisiensi si iic ‘a, kalau kita nenunakan
bensin sebanyak n- energi untuk nemutar mesin, hasil kerja neer In kurang dan
1000 eat’ian energi. Bagian energi yaiw ti dapal dipakai untuk uielakukan keija
disebut entropi. P proses
penggunaan eneigi yang bersifat tidak terbalikka: maka entropi alamcaya
bertarnbah. Dalam rantai makaian. di materi dan energi mengalin dan mahiuk yang
dimakan ke mahiuk yang memakan. Tetapi berbeda
dengan materi yang ik mempunyai aliran berupa daur, arus energi bersifat saw r-
arah. Energi berasai dan matahari niasuk ke dalarn dunia ill in dup
melalui proses fotosintesis oleh tumbuhan dan kehur lagi ke dunia takhidup sebagai panas.
6.
Adaptasi
Mahiuk hidup dalam batas tertentu mempunyai
kelenturan. Kelenturan mi memungkinkan mahiuk itu untuk menyesuaikan din dengan
lingkungannya. Penyesuaian din itu secara umum disebut adaptasi. Kemampuan
adaptasi mempunyai nilai untuk kelangsungan hidup. Makin besar emampuan :ar
adaptasi, makin besar kementakan kelangsungan hidup ing suatu jenis. Dengan
kemampuan adaptasi yang besar, suatu ing jenis dapat menempati habitat yang
beraneka. Manusia )er- adalah contoh jenis mahluk yang mempunyai kemampuan an
adaptasi yang sangat besar. Hampir semua jenis habitat ng- dihuni oleh manusia.
Dan daerah pantai sampai pada peguva nungan Andes yang tinggi, dan daerah hutan
tropis yang panas dan lembab sampai pada gurun pasir yang panas dan all-
kering, serta daerah arktik yang dingin her-es, terdapat penghuni manusia.
Dengan kemampuan adaptasinya yang sangat ula besar, populasi manusia terus
bertambah dan menduduki er- habitat baru. Dalam proses mi manusia telah
mendesak ian banyak jenis mahluk hidup yang lain dan menyebabkad am banyak
jenis punah. bih Adaptasi dapat terjadi dengan beberapa cara. Adaptasi dapat
melalui proses fisiologi. Misalnya, orang yang hidup a. di daerah yang tercemar
oleh limbah domestik, dalam tuian buhnya berkembang kekebalan terhadap infeksi
muntah sar berak. Mereka mandi dan berkumur dengan air yang terceing mar dan
bahkan minum air yang tercemar. Tetapi mereka Se- tidak menjadi sakit.
Kekebalan itu tidaklah bersifat mutlak, ak sehingga ada juga yang menjadi
sakit.
Hewan, tumbuhan dan jasad renik juga mempunyai
kemampuan adaptasi. Misalnya, padi gogo teradaptasi pada lahan kering dan padi
sawah pada lahan yang tergenang. Adaptasi pada hewan, tumbuhan dan jasad renik
dapat terjadi juga dengan proses fisiologi, morfologi dan kelakuan.
7.
Evolusi
Evolusi yang melahirkan berjenis-jenis mahiuk di bumi sangatlah
menarik untuk dipelajari untuk ilmu peng tahuan, teknologi dan keselamatan
manusia. Di dalamny4 tersimpan rahasia dan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Individu dalam populasi suatu jenis mempunyai sifat yang berbeda-beda. Individu
itu hanyalah sama secara ratarata saja. Perhatikan segenggam biji kedele. Biji
dapat digolongkan dalam golongan kecil sekali, kecil, sedang, besar dan besar
sekali. Jumlah biji yang kecil sekali dan besar sekali jumlahnya sedikit. Biji
yang sedang, jumlahnya paling banyak. Deinikian pula dalam suatu populasi
nyamuk malaria, ada individu yang sangat peka terhadap racun DDT, ada yang
kenekannya sedang dan ada yang tahan terhadap DDF. Yang sangat peka dan tahan
terhadap DDT jumlahnya sedikit. Yang kepekaannya sedang jumlahnya banyak. Jika
populasi itu disemprot dengan DDT dengan dosis rendah, hanya sedikit nyarnuk
yang mati. Jika dosis dinaikkan, makin banyak yang mati. iiengan dosis DDT yaxg
tinggi, individu yang tahan terhadap DDT tidak mati. Jumlahnya hanyalah sedkit,
Tetapi nyamuk mi berkembang biak dan melahirkan keturunan yang tahan terhadap
DDT. Terjadilah populasi baru nvamuk yang tahan terhadap DDT.
BAB
III
LINGKUNGAN
HIDUP
1.
arti
lingkungan hidup
Di bumi manusia tidak sendirian, melainkan bersama mahiuk lain,
yaitu tumbuhan, hewan dan jasad renik. Mahluk hidup yang lain itu bukanlah
sekedar kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap
manusia, melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. k. Tanpa mereka
manusia tidaklah dapat hidup. Kenyataan INI dengan mudah dapat kita lihat
dengan mengandaika di bumi INI tidak ada tumbuhan dan hewan. Dan manakah kita
mendapatkan oksigen dan makanan? Sebaliknya se; andainya tidak ada manusia,
tumbuhan, hewan dan jasa. Ia renik akan dapat melangsungkan kehidupannya,
seperti terlihat dan scjarah bumi sebelum ada manusia. Karena itu anggapan
bahwa manusia adalah mahluk yang paling berkuasa sebenarnya tidaklah betul.
Seyogyanya kita menyadan bahwa kitalah yang membutuhkan mahiuk hidup yang lain
untuk kelangsungan hidup kita dan bukannya mereka ia yang membutuhkan kita
untuk kelangsungan hidup mereka. Karena itu sepantasnyalah kita bersikap lebih
merendahkan din. Sebab faktor penentu kelangsungan hidup kita tidaklah di dalam
tangan kita, sehingga kehidupan kita sebenarnya amat rentan.
2.
mutu
lingkungan hidup
Pengertian tentang mutu Iingkungan sangatlah penting, karena ia
merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan.
Perbineangan tentang lingkungan pada dasarnya adalah perhincangan tentang mutu
lingkungan. Namun dalam perbincangan flu apa yang dimaksud dengan mutu Iingkungan
tidaklah jelas, karcna tidak diuraikan secara eksplisit. Mum Iingkungan
hanvalah dikaitkan dengan masalah lingkungan, misalnya pencemaran, crosi dan
banjir. Dengan lain perkataan mutu lingkungan itn diuraikan secara negatif,
yaitu apa yang tidak kita kehendaki, sepcrti misalnya air tercemar. Agar kita
dapat mengelola Iingknngan dengan baik, kita tidak saja pcrlu mengetahui apa
yang tidak kita kehendaki, melainkan juga apa yang kita kehendaki. Dengan
demikian kita dapat mcngctahui ke arah mana lingkungan itu ingin kita
kembangkan untuk mcndapatkan mutu yang kita kehendaki. Eliminasi hal yang tidak
kita kehendaki, belum tentu menghasilkan lingkungan dengan mutu yang kita
inginkan. Misainva, bila suatu ruangan dengan dinding yang berwarna mcrah
dianggap sehagai lingkungan yang tidak baik dan warna biru adalah yang balk,
eliminasi warna mcrah tidaklah a priori
menghasilkan ruangan yang berwarna him. Untuk mendapatkan mutu yang kita
kchcndaki itu secara eksplisit haruslah kita nyatakan keinginan kita untuk mendapatkan
ruangan dengan dinding hiru tersehut.
Tidaklah mudah untuk menentukan apa yang dimaksud dengan mutu
lingkungan, olch karena persepsi orang terhadap maw lingkungan berbeda-heda.
Dalam hidupnya orang selalu berusaha untuk pertamatama memenuhi kebutuhan
dasarnya, apapun yang diartikannya pada keadaan dan waktu itu. Mutu hidupnya
sangatlah tergantung pada pemenuhan kebutuhan dasarnya. Makin baik kebutuhan
dasar itu dipenuhi, makin balk pula mutu hidupnya. Mutu hidupnya itu sering
dapat dipertinggi lagi, apabila kebutuhan hidup yang tidak esensiai dapat pula
dip enuhi. Akan tetapi apabila kebutuhan dasar tidak dapat dipenuhi, pemenuhan
kebutuhan yang tidak esensial tidaklah banyak artinya. Pcng lolaan lingkungan
untuk mcndapatkan kondisi upada- timum,
didasarkan pada p in Ltiici ii
cilitung rugi. Orang rus- bcrscdia untuk mcngurcmgi itau nicngorl)ankaii suatu kesag- untungall
iiiituk mcndapatkan Re ntungui lain atau mcngurangi suatil
Rcrugiaii. l)cnaan ei Jkian padi hakckatnya scid orang I flCIi
ga iauisis ni an iaa L Uctii - Siko lingkcmgan agar ter- kebutuhan
hidupin a dapat terpen ilii sec ara optimum.
3.
lingkungan
hidup sebagai sumber daya
Air
adalah faktor lain yang kita perlukan untuk berproduksi. Pertanian, perikanan
dan peternakan, misalnya, tak mungkin ada tanpa air. Dengan mengaitkan mutu
lingkungan dengan derajat pemenuhan kebutuhan dasar, berarti lingkungan itu
merupakan sumberdava. Dan lingkungan itu kita mendapatkan unsur-unsur yang kita
perlukan untuk produksi dan konsumsi. Sebagian dan sumberdaya itu dimiiki oleh
perorangan dan badan tertentu, misalnya lahan dan sepetak hutan. Sebagian lagi
sumberdaya itu merupakan milik umum, misalnya udara, sungai, pantai, laut dan
ikan laut. Udara misalnya, kita perlukan untuk menjalankan mesin kita, karena dalam
udara itu terdapat gas oksigen. Apabila tidak ada udara, mesin pun tak dapat
berjalan.
Sumberdaya
milik umum mempunyai sifat-sifat yang herbeda dan modal yang biasa kita kenal
dalam perusahaan yang dimiliki secara pribadi atau badan tertentu. Karena milik
umum, orang dapat menggunakannya tanpa pungutan bayaran atau hanya dengan
pungutan ringan. Misalnya, orang dapat menghirup udara untuk pernafasan atau
menggunakan udara untuk membakar bahan bakar mesin dan mengangkut limbah tanpa
bayaran. Kita dapat juga dengan bebas membuat sumur dan menggunakan airnya
untuk keperluan rumab tangga, menggunakan sungai dan laut untuk pelayaran dan
menangkap ikan di sungai dan laut, serta menikmati hawa segar dan pemandangan
indah daerah pegunungan. Akan tetapi sumberdaya mempunyai daya regenerasi dan
asimilasi yang terbatas. Selama eksploatasi atau permintaan pelayanan ada di
bawah batas daya regenerasi atau asimilasi, sumberdaya terperbarui itu dapat
digunakan secara lestari. Akan tetapi apabila batas itu dilampaui, sumberdaya
itu akan mengalami kerusakan dan fungsi sumberdaya itu sebagai faktor produksi
dan konsumsi atau sarana pelayanan akan mengalami gangguan.
4.
manfaat
dan resiko lingkungan
Kebutuhan dasar dapat dibagi secara hirarkis
berturutturut dan atas ke bawah dalam tiga golongan, yaitu 1) kebutuhan dasar untuk kelangsungan
hidup hayati, ii) kebutuhan
dasar untuk kelangsungan hidup manusiawi dan iii) kebutuhan dasar untuk memilih. Batas antara kebutuhan dasar
golongan pertama dan kedua tidaklah jelas, melainkan merupakan suatu daerah
peralihan. Dalam daerah peralihan mi kebutuhan dasar dapatlah dikategorikan
baik sebagai kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup hayati, maupun sebagai
kebutuhan dasar untuk kelangsungan hiclup yang manusiawi.
faktor, antara lain undang-undang dan peraturan pemerintab yang
lain serta faktorsosial-budaya dan ekonomi. Orang yang berpendapatan tinggi,
misalnya, mempunyai kebebasan mernilib pakaian, makanan dan rumab yang lebih
hesar dan orang yang berpendapatan rendab. Orang yang sedang menjalani hukuman
dalam penjara, kesempatan memilihnya sangat terbatas. Ia tidak dapat pergi ke
mana ia kehendaki; jadwal dan jenis kegiatan serta menu makanan telah
ditentukan. Karena itu, walaupun dan segi pangan ia serba kecukupan, tetapi
mutu hidupnva rendah. Contoh yang tenakhir mi menunjukkan dengan jelas betapa
pentingnya kesempatan memilih dalam menentukan niutu hidup manusia. Faktor
Iingkungan sebagian membantu dan sehagian lagi merintangi kita untuk
mendapatkan kehutuhan dasar kita. Faktor yang membantu untuk mendapatkan
kebutuhan dasar itu merupakan manfaat lingkungan dan yang merintangi merupakan
risiko lingkungan. Manfaat dan nisiko lingkungan itu berupa faktor hayati dan
fisik kimia serta dapat bersifat alamiah atau buatan manusia. Misalnya, nyamuk
malaria adalah nisiko lingkungan yang bersifat hayati dan mata air manfaat
lingkungan yang hersifat fisik. Keduanya merupakan faktor alainiah. Racun hama,
misalnya DDT, yang mencemari suatu perairan adalah risiko lingkungan yang
hersifat kimia buatan manusia.
BAB
IV
PENGOLOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
1.
pendahuluan
Pengelolaan lingkungan dapatlah kita artikan scbagai usaha secara
sadar untuk memelihara atau dan memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan
dasar kita dapat terpenuhi dengan sebaik-haiknva. Karena persepsi tentang
kebutuhan dasar, terutama untuk kelangsungan hidup yang manusiwi, tidak sama
untuk semua golongan masyarakat clan hcrubahubah dan waktu ke waktu,
pcngelulaan lingkungan haruslah hersifat lentur. Dengan kelenturan itu kita
berusaha ubtuk tidak menutup pilihan golongan masyarakat tertentu untuk
mendapatkan kebutuhan dasarnya atau menutup secara dini pilihan kita untuk
kemudian hari.
Untuk mendapatkan mutu Iingkungan yang haik, usaha kita ialah
memperbesar manfaat lingkungan atau dan memperkecil resiko ingkungan. Cagar
alam adalah scbidang lahan yang dijaga untuk melindungi fauna dan flora yang
ada di dalamnva. Di dalam cagar alam ticlak dibolchkan adanya segala jenis
eksploatasi. Menurut kai’nus Poervadarmiiita cagar herarti bcnda yang dipakai
schagai tanggungan pinjaman atau hutang. Mencagar berarti memberikan barang
scbagai tanggungan pinjaman. Apabila dihubungkan dengan arti cagar dalarn
karrius Pocrvadarminta, pcnggunaan istilah cagar alam sesuai dengan konscp,
bumi ini bukanlah milik kita, mclainkan milik anak-cucu kita. Kita hanvalah
rnerninjamnva dan anak cucu kita
dan hanis rnengcmhalikannva kepada inereka dalam kcadaan yang haik. Bahkan
harus lchih baik dan sernula sehagai pernba’ axon bunganya. Cagar alam itu
merupakan tanggungan atau jaminan, bahwa kita akan mengcrnbalikan pinjaman itu.
Apakah pencetus istilab cagar alam menganut konscp ini, tidaklah diketahui.
2.
kelestarian
lingkungan hidup
Keseimbangan
ling ngan sering pula disebut keseimbangan ekologi. Dalam kamus W.J.S.
Poerwadarmirita (PN Balai Pustaka, Jakarta, 1976): lestari = tetap
selama-lamanya, kekal, tidak b erubah sebagai sediakala melestarikan menjadikan membiarkan tetap tak berubah dan
serasi cocok, sesuai, kena benar. Berdasarkan arti dalam kamus ini melestarikan
keserasian dan keseimbangan lingkungan berarti membuat tetap tak berubah atau
kekal keserasian dan keseimbangan Iingkungan. Keserasian adalah suatu hal yang
relatif dan subyektif.
Waktu mempunyai pengaruh yang besar terhadap rasa keserasian.
Karena itu mode berubah-ubah dan waktu ke waktu. Kini tak ada kota yang membuat
taman seperti alunalun. Gaya itu telah dianggap tidak serasi lagi dengan
lingkungan kota yang modem. Dulu wanita Bali berpakaian tanpa kutang. Hal itu
dianggap biasa dan serasi dengan nilai kebudavaan yang hidup pada waktu itu.
Sekarang tidak lagi ada wanita yang tak berkutang, kecuali orang tua dan di
desa yang sangat terpencil. Seorang wanita yang berjalan-jalan di kota tanpa
kutang dianggap tidak lagi Serasi, bahkan tidak susila. Demikian pula mode rok
mini. Dalam permulaan 1970-an wanita tua-muda memakai rok mini. Mode itu
dianggap serasi. Tetapi mode itu kemudian hilang. Jangankan wänita tua, gadis
muda pun tidak dianggap serasi memakai rok mini itu. Namun dalam tahun 198 7/
1988 mode itu muncul kembali: rok mini itu dianggap baik lagi. Jadi jelaslah
keserasian bukanlah suatu hal yang kekal, melainkan berubah-ubah menurut umur
orang atau golongan, tempat dan waktu. Anjuran untuk melestarikan keseimbangan
lingkungan harus pula dipertanyakan. Dalam Bab .1 telah diuraikan ling kungan
selalu berubah. Iklim berubah, permukaan laut berubah, kepulauan berubah, flora
dan fauna berubah. Kepulauan Indonesia dahulu sekali terdiri atas dua blok
daratan, yaitu di barat tanah Sunda yang merupakan bagian benua Asia dan di
Timur tanah Sahul yang bersatu dengan benua Australia. Aktivitas geologi,
erosi, volkanisme dan perubahan permukaan laut membentuk apa yang kini dikenal
sebagai kepulauan Indonesia yang merentang dan Sumatera sampai Irian Jaya.
Dengan perubahan itu keseimbangan ekologi pun berubah. Aktivitas erosi, geologi
dan volkanisme kini masih terus berjalan. Delta tumbuh terus dan bertambah
besar. Misalnya, delta di muara sungai Citarum, Cimanuk dan Cisanggarung. Gerak
lempeng tektonik masih terus berjalan dan mengubah morfologi bumi. Kepunahan
jenis dan pembentukan jenis hewan dan tumbuhan baru terus berlangsung. Jelaslah
keseimbangan yang kekal tidakiab ada. Dan kita tidak mampu untuk menahan proses
perubahan alamiah itu
Pembangunan pada hakekatnya adalah pengubahan lingkungan, yaitu
mengurangi risiko lingkungan atau dan memperbesar manfaat lingkungan. Sejak
berabad tahun yang lalu nenek moyang kita telah mengubah hutan menjadi daerah
pemukiman dan pertanian. Pengubahan hutan menjadi sawah merupakan usaha untuk
memanfaatkan lahan untuk produksi bahan makanan dalam kondisi curah hujan yang
tinggi dan juga untuk mengurangi risiko erosi di daerah yang banyak bergunung.
Hingga sekarang pencetakan sawah masih berjalan terus. Dengan pengubahan hutan
atau tataguna lahan lain menjadi sawah berubahlah pula keseimbangan lingkungan.
Dalam usaha untuk mengubah keseimbangan lingkungan yang ada pada mutu
lingkungan yang rendah ke keseimangan lingkungan baru pada tingkat mutu lingkungan
yang tinggi diusahakan agar lingkungan tetap dapat menukung mutu hidup yang
lebih tinggi itu. Dengan demikian e1aslah yang kita lestarikan bukanlah
keserasian dan keseimbangan lingkungan, melainkan kita ingin melestarikan daya
dukung lingkungan yang dapat menopang secara terlanjutkan pertumbuhan dan
perkembangan yang telah diusahakan adalam pembangunan.
3.
pandangan
holistic
Interaksi antara manusia dengan lingkungan
hidupnya menjadi bagian penting kebudayaan manusia yang mengandung nilai-nilai
tertentu. Dengan demikian pengelolaan lingkungan merupakan pula bagian
kebudayaan manusia, Keserasian merupakan unsur pokok dalam kebudayaan kita.
Kita diajar untuk hidup serasi dengan alam sekitar kita, dengan sesama manusia
dan clengan Tuhan YME. Ajaran mi kita dapatkan juga dalam kehiclupan bernegara
kita, vaitu di dalam GBHN. Pandangan hidup mi mencermmnkan pandangan yang
holistis terhadap kehidupan kita, yaitu bahwa manusia adalah bagian dan
lingkungan tempat hidupnya. Dalam pandangan mi sistem sosial manusia bersama
dengan sistem biogeofisi membentuk satu kesatuan yang dapat disebut ekosistem
sosiobiogeofisik.
4.
daya
dukung lingkungan yang berkelanjutan
daya dukung lingkungan yang berkelanjutan
ditentukan oleh banyak factor biofisik maupun sosio budaya ekonomi. Pembangunan
pada hakekatnya adalah “gangguan” terhadap suatu sistem, dalam arti sistem itu
ingin kita ubah. Pengubahan itu dilakukan dengan tujuan dan rencana :ertentu,
yaitu kita inginkan agar sistem itu berubah ke keseimbangan lain yang mempunyai
mutu lingkungan yang :ebih tinggi. Setelah terjadi perubahan itu kita inginkan
agar sistem itu tetap ada dalam kondisi yang baru itu dan :idak pulih ke
keadaan yang semula. Dalil pengelolaan ialah sistem yang tidak kita ketahui
dengan pasti kelakuannya, gangguan apa dan kapan akan terjadi serta bagaimana i
eaksi sistern terhadap gangguan
itu, hams dikelola secara longgar dan lentw.
5.
ruang
lingkup penggolahan lingkungan
Perencanaan pengelolaan lingkungan secara dini
perlu dikembangkan untuk dapat memberikan petunjuk pembngunan apa yang sesuai
di suatu daerah, tempat pertbangunan itu dilakukan dan bagaimana pembangunan it
dilaksanakan. Karena sifat dininya, konflik antara lingkunan dengan pembangunan
dapat dihindari atau dikurangi dengan mencarikan pemecahan secara dini. Bahkan
pemb ngunan itu dapat direncanakan untuk mengambil manfaat lingkungan dengan
sebaik-baiknya. Dengan demikian aka. menjadi jelas pengelolaan lingkungan
bukanlah penghambat pembangunan, melainkan pendukung pembangunan. Pengelolaan
lingkungan yang akhir-akhir mi banyak meniapat perhatian ialah yang mencakup
aspek ketiga dan seempat, yaitu berturut-turut untuk rencana proyek pem:angunan
dan untuk memperbaiki iingkungan yang mengaiami kerusakan. Oleh karena itu
pengelolaan lingkungan ebih bersifat reaktif, yaitu bereaksi terhadap suatu
peren:anaan atau keadaan tertentu. Hal mi menimbulkan citra ang kurang baik
terhadap pengelolaan lingkungan, tertama karena reaksi itu sering terhadap
hal-hal yang negaf. misalnya pencemaran, kematian satwa liar, dan banjir.
:-arena hal-hal yang negatif itu sering berkaitan dengan :embangunan, citra itu lalu menjurus pada anggapan bahwa
engelolaan lingkungan menghambat pembangunan.
BAB V
PENCAGARALAMAN
1.
Pengertian
Pencagaralaman
adalah padanan oat are co ns ‘rca Izo
a. IstiIah ini diambil dan istilah cagar alam yang telah lama digunakan
dan tclah menjadi baku. Akhir-akhir ini juga dipakai istilah cagar budava. Oleh
pengaruh Unesco pada akhir dasawarsa 1 970-an dipakai juga istilah cagar
biosfer.
Cagar
alam adalah scbidang lahan yang dijaga untuk melindungi fauna dan flora yang
ada di dalamnva. Di dalam cagar alam ticlak dibolchkan adanya segala jenis
eksploatasi. Menurut kai’nus Poervadarmiiita cagar herarti bcnda yang dipakai
schagai tanggungan pinjaman atau hutang. Mencagar berarti memberikan barang
scbagai tanggungan pinjaman. Apabila dihubungkan dengan arti cagar dalarn
karrius Pocrvadarminta, pcnggunaan istilah cagar alam sesuai dengan konscp,
humi mi bukanlah milik kita, mclainkan milik anak-cucu kita. Kita hanvalah
meminjamnva dan anak cucu kita
dan harus rnengembalikannva kepada mereka dalam kcadaan yang baik. Bahkan harus
lehih baik dan semula sebagai pembanyaran
bunganya. Cagar alam itu merupakan tanggungan atau jaminan, bahwa kita
akan mengcrnbalikan pinjaman itu.
Pencagaralaman seperti tertera dalam Strategi
Pencagaran Sedunia (World Conservation
Strategy) mempunyai tujuan i) mernelihara
proses ekologi yang esensial sistem pendukung kehidupan, ii) mempertahankan keanekaan gen dan iii) menjamin pemanfaatan jenis dan
ekosistem secara berkelanj utan. Ketiga tujuan itu saling berkaitan. Tujuan
ke-3 menyatakan secara eksplisit, pencagaran tidak berlawanan dengan
pemanfaatan jenis dan ekosistem. Tetapi pemanfaatan itu haruslah dilakukan
dengan cara yang menjamin adanya kesinambungan, yang berarti kepunahan jenis
dan kerusakan ekosistem tidak boleh terjadi. Dengan terjaganya keanekaan jenis
dan tidak rusaknya ekosistem, proses ekologi yang esensial dalam sistem
pendukung kehidupan akan dapat terpelihara pula, misalnya, fungsi hidro-ologi.
Sifat keturunan di dalam populasi suatu jenis hanyalah sama secara rata-rata saja.
Tetapi selalu ada perbedaan antara individu yang satu dan yang lain. Misalnya,
semua manumempunyai sifat umum yang sama. Kita dengan mudah dapat membedakan
manusia dari orang hutan.
2.
Manfaat
pencagaran jenis
Sejak manusia ada di bumi, ia telah
memanfaatkah hewan tumbuhan dalam lingkungan. Mula-mula dengan cara seadanya.
Proses pcmhudidavaan itu telah hanyak sekali hasilnya. Padi, jagung, kentang,
sapi dan avam adalah contoh dan daftar yang sangat panjang. Proses
pcrnbudidayaan turnbuhan dan hewan liar berjalan terus hingga sekarang. Dan
waktu ke waktu hewan dan tumbuhan liar kita budidayakan. Proses mi sering
dengan belajar dan orang yang masih primitif. Beberapa contoh. Dalam abad ke-17
ditemukan tanaman kina yang kemudian sangat berjasa dalam pengobatan pcnvakit
malaria. Tanaman kina berasal dan hutan Amenika Latin antara 19° lintang
selatan dan 100 lintang utara di lereng timur pegunungan Andes. Orang
Indian Inca telah larna menggunakannya sebagai obat anti-malaria, tetapi
khasiat obatnya barn dilcenal oleh para ahli obat Eropa sekitar tahun 1640. Di
negara yang telah maju banyak sekali dilakukan peneitian untuk mendapatkan
zat-zat baru. Thsalnya, dalam usa- ha untuk mengganti BBM orang telah menemukan
zat kimia dalam tumbuhan dan suku Euphorbiaceae
yang susunan kimianyasangat menyerupai minyak bumi. Tidaklah mustahil
dalam waktu yang akan datang kita akan mempunyai perkebunan BBM. Orang juga
telab menemukan zat kimia yang sangat manis dalam berjenis tumbuhan. Steviosid,
misalnya, manisnya 500 kali gula tebu. Steviosid ditemukan dalam tumbuhan Stevia rebaudiana yang berasal dan
Amerika Latin pada ketinggian 500—1.500 m di atas permukaan laut. Tanaman
Stevia sudah mulai ditanam di Indonesia.
Pandangan yang melihat pencagaran alam dan
sudut manfaatnya bagi manusia aclalah pandangan yang antroposentris. Pandangan
mi kita gunakan sebagai taktik, yaitu agar pencagaran alam dapat diterima oleh
pemerintah dan masyarakat sebagai suatu kegiatan dalam pembangunan. Tetapi
harus kita sadari bahwa taktik mi mengandung kelemahan, karena dalam kebanyakan
hal hasil pencagaran alam tidak clapat diukur dengan uang ‘intangible,). Akhir-akhir mi memang
berkembang ekonomi lingkungan yang dengan metode ilmiah tertentu berusaha untuk
memberikan nilai uang pada lingkungan. Misalnya, keuntungan dalam rupiah dan
usaha penyelamatan badak dihitung berdasarkan asumsi bahwa badak dapat
digunakan sebagai salah satu daya tank ekoturisme. Tetapi argumentasi mi sukar
untuk dibela, karena sulit sekali untuk melihat badak di habitatnya yang
berhutan. Lagi pula jumlahnya tidak banyak. Jadi nilainya sebagai daya tank
ekoturisme tidaklah besar. Karena itu dalam era pembangunan yang dititikberatkan
pada ekonomi argumentasi penyelamatan badak berdasarkan keuntungan ekonomi
dengan mudah dapat dikalahkan oleh argumentasi keuntungan ekonomi yang nil.
Untuk ilustrasi andaikan di Taman Nasional Ujung Kulon yang menjadi tempat
hidup badak jawa ditemukan emas dalam I
‘umlah yang besar. Kemungkinan besar eksploitasi emas di Taman Nasional
itu akan diijinkan oleh pemerintah.
3.
Keanekaan
jenis di daerah liar
Jumlah jenis di suatu daerah ditentukan oleh kecepatan kepunahan
jenis dan kecepatan imigrasi atau masuknya jenis ke dalam daerah tersebut.
Kepunahan jenis mengurangi jumlah jenis. Proses ini terjadi terus-menerus, juga
tanpa adanya campur tangan manusia, misalnya di pulau atau di hutan belantara
yang tidak dihuni manusia. Kepunahan itu terjadi oleh, antara lain, persaingan
antara jenis, iklim yang luar biasa dan bencana alam yang mematikan mahluk
hidup dan merusak habitat jenis di daerah itu. Faktor penting yang menentukan
kecepatan kepunahan jenis ialah kepadatan jenis, yaitu jumlah jenis per satuan
luas. Makin tinggi kepadatan jenis, makin tinggi pula kecepatan kepunahan itu.
Sebab makin tinggi kepadatan jenis, berarti ma- kin kecil populasi
masing-masing jenis. Artinya, jumlab individu per jenis kecil. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan perhitungan sederhana.
4.
Erosi
gen
Yang dimaksud dengan erosi geri ialah
berkurangnya keanekaan gen. Erosi gen dapat terjadi oleh kepunahan jenis maupun
oleh varietas jenis hewan dan tumbuhan tertentu. Sebab erosi gen ada
bermacam-macarn, antara lain yang penting ialah berkurangnya luas habitat,
rusaknya habitat, eksploatasi yang berlebih, dan penggunaan teknologi yang
tidak bijaksana.
Teori pulau biogeografi menunjukkan, makin sempit suatu dacrah makin besar
kecepatan kepunahan jenis dalam daerah itu. Jadi, berkurangnva luas habitat
secara umum akan mengurangi jumlah jcnis Berkurangnya luas habitat telah banyak
terjadi karena populasi manusia yang terus bertambah dan permintaan sumberdaya
yang makin bertambah pula dalam jumlah dan macamnya. Sebagai akibatnya pemukiman
makin luas. Demikian pula makin banyak lahan yang dipakai untuk pertanian, perkebunan,
peternakan, pertambangan dan lain keperluan, sehingga luas hutan, padang
rumput, pantai dan daerah yang tidak dibudidayakan makin sempit. Berkurangnya
luas habitat sangat dirasakan oleh hewan yang besar yang memerlukan daerah yang
luas untuk hidupnya. Misainva, gajah memerlukan ruang hidup antara 250 sampai
500 hektar per ekornya. Jarak jelajah harimau dalam satu malam dapat sampai 100
km. Di Ujung Kulon nisbah luas taman nasional terhadap jumlah badak lebih dan
1.500. Artinya, untuk seekor badak tersedia hutan seluas 1.500 hektar, sudah
barang tentu bersama hewan lain. Namun ada gejala, luas itu tidak mencukupi,
walaupun buktj yang nyata belum ada.
“ MACAM – MACAM SIKLUS”
A.
SIKLUS KARBON
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia
dimana karbon dipertukarkan antara biosfer,
geosfer, hidrosfer,
dan atmosfer
Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir
sama meskipun hingga kini belum diketahui).
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang
dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah
atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon
tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut
dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil).
Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena
proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan
mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam
bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.
Neraca karbon global adalah kesetimbangan
pertukaran karbon (antara yang masuk dan keluar) antar reservoir karbon atau
antara satu putaran (loop)
spesifik siklus karbon (misalnya atmosfer - biosfer). Analisis neraca karbon
dari sebuah kolam atau reservoir dapat memberikan informasi tentang apakah
kolam atau reservoir berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink)
karbon dioksida.
Diagram dari siklus
karbon. Angka dengan warna hitam menyatakan berapa banyak karbon tersimpan
dalam berbagai reservoir, dalam milyar ton ("GtC" berarti Giga Ton
Karbon). Angka dengan warna biru menyatakan berapa banyak karbon berpindah
antar reservoir setiap tahun. Sedimen, sebagaimana yang diberikan dalam
diagram, tidak termasuk ~70 juta GtC batuan karbonat dan kerogen
Bagian terbesar dari
karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah gas karbon dioksida
(CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil
dari seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar,
meskipun sedang mengalami kenaikan), namun ia memiliki peran yang penting dalam
menyokong kehidupan. Gas-gas lain yang mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau CFC
(CFC ini merupakan gas artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca
yang konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan
berperan dalam pemanasan global.
Ketika matahari bersinar, tumbuhan
melakukan fotosintesa
untuk mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat,
dan melepaskan oksigen
ke atmosfer. Proses ini akan lebih banyak menyerap karbon pada hutan dengan
tumbuhan yang baru saja tumbuh atau hutan yang sedang mengalami pertumbuhan
yang cepat. Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin
dan CO2 akan lebih mudah larut. Selanjutnya CO2 yang
larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin yang
membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman laut atau interior
laut (lihat bagian solubility pump). Di laut
bagian atas (upper ocean), pada
daerah dengan produktivitas yang tinggi, organisme membentuk jaringan yang
mengandung karbon, beberapa organisme juga membentuk cangkang karbonat dan
bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini akan menyebabkan aliran
karbon ke bawah (lihat bagian biological pump).
Pelapukan batuan silikat.
Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak memindahkan karbon ke
dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat
tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik karena ion
bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai untuk
membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).
Ø Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:
Melalui pernafasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini
merupakan reaksi eksotermik dan termasuk juga di dalamnya
penguraian glukosa (atau molekul organik lainnya) menjadi karbon dioksida dan
air. Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Fungi atau jamur dan bakteri
mengurai senyawa karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah
karbon menjadi karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau menjadi metana jika tidak
tersedia oksigen.
Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang
terkandung menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap).
Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara,
produk dari industri perminyakan (petroleum),
dan gas alam
akan melepaskan karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam
geosfer. Hal inilah yang merupakan penyebab utama naiknya jumlah karbon
dioksida di atmosfer.
Produksi semen.
Salah satu komponennya, yaitu kapur
atau gamping
atau kalsium oksida, dihasilkan
dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan menghasilkan juga
karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.
Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida
terlarut dilepas kembali ke atmosfer.
Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke
atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk uap air,
karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer
secara kasar hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang hilang dari
atmosfer akibat pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang saling
berkebalikan ini akan memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan
tidak berpengaruh terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer dalam skala waktu
yang kurang dari 100.000 tahun.
B.
SIKLUS HIDROLOGI
Siklus
hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi
dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi,
presipitasi,
evaporasi
dan transpirasi. Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses
siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi,
kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan
es dan salju (sleet), hujan
gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat
berevaporasi kembali ke atas atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi beberapa
presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang
kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai
tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang
berbeda:
- Evaporasi
/ transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman,
dsb. kemudian akan menguap ke
angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada
keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang
selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
- Infiltrasi /
Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori
tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi
kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah
permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
- Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran
utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah,
maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat
biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan
membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah
aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang
mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah
permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut.
Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus
hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi
secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.
C.
SIKLUS
BIOGEOKIMIA
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari
bumf. Materi yang berupa unsurunsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan
Materi dasar makhluk hidup dan tak hidup.
Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah
siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik
dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya
melalui organisme, tetapi jugs melibatkan reaksireaksi kimia dalam lingkungan
abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia.
Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air, siklus
oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus sulfur. Di sini hanya akan
dibahas 3 macam siklus, yaitu siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus
karbon.
1.
Siklus
Nitrogen (N2)
Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80%
dari udara. Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang
berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen
bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/
petir.
Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa
amonia (NH3), ion nitrit (N02- ), dan ion nitrat (N03- ). Beberapa bakteri yang
dapat menambat nitrogen terdapat pada akar Legum dan akar tumbuhan lain,
misalnya Marsiella crenata. Selain itu, terdapat bakteri dalam
tanah yang dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azotobacter sp. yang bersifat
aerob dan Clostridium sp. yang
bersifat anaerob. Nostoc sp. dan
Anabaena sp. (ganggang biru)
juga mampu menambat nitrogen.
Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia.
Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia
ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus
sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan. Selanjutnya
oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan amonia
diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus
nitrogen akan berulang dalam ekosistem. Lihat Gambar
2.
Siklus
Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu
senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik
(pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati
diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik
yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen
laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat
dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air
tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan
lagi. Siklus ini berulang terus menerus. Lihat Gambar
Gbr. Siklus Fosfor di Alam
3.
Siklus
Karbon dan Oksigen
Di atmosfer terdapat kandungan COZ sebanyak 0.03%.
Sumber-sumber COZ di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi
vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik.Karbon dioksida di udara
dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang
nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi.
Hewan
dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam
tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah
kadar C02 di udara.
Di
ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung.
Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai
menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang
memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain.
Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, COz yang mereka keluarkan menjadi
bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah C02 di
air. Lihat Gambar
Gbr. Siklus Karbon dan Oksigen di Alam
D.
SIKLUS HUJAM ASAM
Pernah dengar hujan asam/acid rain ?,
apakah itu? Bukankah hujan itu adalah air yang turun? Atau kali ini bercampur
asam, dan rasanya juga asam,kecut? Mengapa itu bisa terjadi? Apakah hujan asam
itu berbahaya bagi kehidupan di bumi?
Secara alamiah, hujan asam ”ringan” terjadi karena air hujan berreaksi
dengan Karbonmonoksida (CO) yang berada di angkasa, dan memebentuk asam lemah.
Hujan asam jenis ini bermanfaat bagi
bumi karena dapat membantu melarutkan mineral-mineral di permukaan bumi, yang
dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang. Istilah hujan asam yang ”berat” erat
kaitannya dengan polusi udara. Kita ketahui bersama bahwa pada polusi udara,
beberapa kegiatan industri, kendaraan bermotor, hingga letusan gunung berapi,
terdapat berbagai senyawa kimia yang dilepaskan ke udara dan ”mengotori” udara
salah satunya adalah Sulfur atau Belerang. Polutan itu terbawa angin jauh
jaraknya ke segenap penjuru bumi.
Nah, dilain pihak, butir2 uap air yang
ada di angkasa juga ber-reaksi dengan polutan-polutan tersebut, dan kemudian
turun sebagai hujan yang sudah bercampur dengan senyawa baru ”asam” tadi.
Itulah yang disebut dengan hujan asam.
Hujan asam tentu akan mempengaruhi
kehidupan di bumi, beberapa di antarnya rusaknya tanaman, tumbuhan karena
mendapat curahan ”benda asing” tadi. Beberapa kasus kerusakan hutan di Amerika
serikat, disebebkan oleh pembangkit listrik batu bara yang beroperasi di negara
tersebut, yang ikut menyebabkan hujan asam.Hujan asam adalah akibat ikutan dari
polusi udara. Mari kita sama-sama menjaga kelestarian alam, mengendalikan pencemaran
udara.